Mohon tunggu...
Wahyu
Wahyu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Belajar dari Kejayaan Plaza Kamera Berkat Pemasaran "Online"

15 Mei 2018   10:33 Diperbarui: 6 Agustus 2018   09:15 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Apakah Anda tahu plazakamera.com?

Toko online yang menjual berbagai perlengkapan kamera dan telah diliput oleh banyak media. Omzet pertamanya mencapai 400 juta/ bulan dan terus meningkat hingga 3x lipat sampai sekarang. Kira-kira apa ya rahasia kesuksesan Plaza Kamera?

Saya sangat beruntung karena berkesempatan mendengar sharing session dari Rico Satria Chandra (pemilik Plaza Kamera) secara langsung dalam acara DMID. Oh ya, DMID sendiri adalah sebuah komunitas Digital Marketer Indonesia yang berpusat di Jakarta. Kebetulan, pertengahan April lalu, tim DMID mengadakan gathering di Surabaya dan mendatangkan owner Plaza Kamera sebagai salah satu pembicara.

Ok, saya akan berbagi cerita tentang pengalaman bisnis Rico Satria Chandra, owner Plaza Kamera. Ternyata, bisnis yang dibangun Rico sejak sekitar 5 tahun lalu itu hanya bermula dari sebuah garasi kecil di Kota Surabaya. Bahkan, pada saat itu dia hanya memiliki 1 orang karyawan saja.

Namun, dengan keterbatasan tersebut, Rico menyusun strategi marketing secara matang agar bisnisnya semakin berkembang. Salah satunya yaitu dengan  mengkombinasikan antara offline store dan online marketing. Menurutnya, ini adalah salah satu kunci kesuksesan Plaza Kamera hingga berhasil membuka cabang di Jakarta.

JADI, Bagaimanakah Kombinasi antara Offline Store dan Online Marketing yang Diterapkan Plaza Kamera?

Strategi online marketing yang diterapkan Rico diawali dengan pembuatan toko online yang beralamat di www.plazakamera.com. Saat itu tampilan website Plaza Kamera masih sangat sederhana. Sangat jauh berbeda dengan tampilannya saat ini yang lebih keren dan modern. Seiring berjalannya waktu, dia juga mulai mengiklankan bisnisnya ke Google AdWords dan social media marketing Facebook Ads agar pengunjung website-nya semakin bertambah. Dari situlah para pelanggan Plaza Kamera mulai bermunculan.

Menarikya, meski banyak pelanggan yang mengakses website Plaza Kamera, namun Rico mengatakan hampir 80% transaksi penjualan terjadi secara offline. Berarti hanya 20% saja yang bertransaksi secara online melalui website. Namun, hal itu bukan berarti website Plaza Kamera tidak berguna. Justru disinilah pentingnya kombinasi offline dan online. Rico menyebutkan: ternyata 80%pelanggan mengetahui Plaza Kamera melalui internet, hingga akhirnya memutuskan untuk membeli secara langsung ke toko.

Bahkan, saking populernya Plaza Kamera di dunia maya, Rico berkelakar kalau di tokonya sudah tidak perlu dipasang papan nama atau sejenisnya. Ya karena bisnis kameranya telah dikenal baik oleh publik melalui internet.

Memang, jenis bisnis seperti milik Ricoini tidak bisa dijalankan melalui penjualan online secara 100%. Sebab, mayoritas orang perlu mempertimbangkan banyak hal sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli barang elektronik secara online. Apalagi dengan harga yang tak murah.

Jadi, kuncinya disini adalah:Kenali produk dan target pasar Anda dengan baik, agar tujuan dari marketing yang dijalankan bisa tercapai. Untuk mendapatkan data tersebut, Anda bisa melakukan riset terlebih dahulu secara online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun