Mohon tunggu...
Wahyu Gusriandari
Wahyu Gusriandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Membaca, Nonton dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kebijakan Energi Negara Polandia Menghadapi Tantangan Krisis Energi

11 Mei 2023   23:00 Diperbarui: 11 Mei 2023   22:58 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Polandia menjadi salah satu negara Uni Eropa telah menghadapi krisis energi. Ancaman krisis ini terjadi karena negara Polandia mengalami defisit bahan bakar sekitar 20 persen dari kebutuhan impor menjelang musim dingin, padahal Polandia merupakan produsen batubara terbesar di Uni Eropa. Hal ini dikarenakan imbas dari larangan impor batubara dari Rusia. 

Akibat perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina  mendorong harga komoditas termasuk batu bara  dan gas mengelembung dengan mahalnya. Melonjaknya biaya energi akibat kekurangan batubara serta meningkatkan tingkat inflansi semakin memperburuk tekanan pada rumah tangga di Polandia, banyak diantaranya jatuh ke dalam jurang kemiskinan. 

Harga energi yang lebih tinggi di antara pasar grosir sangat berkontribusi pada peningkatan yang siqnifikan pada harga produsen dan konsumen. Harga Produsen sangat bergantung pada kontrak sebelumnya, kondisi persaingan serta situasi pembawaan dari energi sehingga meningkatkan biaya yang lebih tinggi ke pengguna akhir bergantung pada permintaan dan kebijakan fiskal. Sedangkan harga energi untuk rumah tangga sebagian besar dipengaruhi oleh keputusan pemerintah, misalnya perisai anti-inflansi dan regulator berupa tarif badan pengatur energi. 

Berikut ini Polandia telah berhasil mempertahankan diri dari dampak krisis yang dipicu dan diperuburuk perang Rusia adalah:

  • Perisai Solidaritas pemerintah adalah Menghentikan kenaikan harga energi dengan memperkenalkan Perisai Solidaritas Pemerintah, yang melindungi sekitar 10 juta rumah tangga . Ini menjamin harga listrik tetap, sehingga rata-rata keluarga Polandia akan menghemat PLN 2.000 per tahun .
  • Perisai energi pemerintah berupa :(Tunjangan untuk pemanas rumah, membatasi kenaikan harga panas hingga max 40%, pembekuan harga gas) ini adalh solusi terpenting membatu masyarakat Polandia di musim panas
  • Perisai anti-inflansi pemerintah adalah Polandia juga mengalami harga harian yang lebih rendah berkat Perisai Anti-Inflasi Pemerintah, yang mengekang inflasi dengan menurunkan harga produk. Pada tahun 2022, sebagai bagian dari Perisai Anti-Inflasi Pemerintah, kami mengurangi PPN untuk banyak produk dan bahan bakar . Akibatnya, wanita dan pria Polandia, antara lain, dapat membeli produk dengan harga lebih murah daripada tanpa campur tangan pemerintah.

Rata-rata harga listrik konsumen naik sekitar 5% pada 20222, menyusul kenaikan 12% pada tahun 2020 dan 10% tahun 2021.

Langkah-langkah yang diambil pada kebijakan pemerintah Polandia dalam mengurangi krisis energi sebagai berikut:

  • Energi angin memiliki potensi yang lebih besar, terutama karena ladang angin membutuhkan lebih sedikit lahan, dan hanya sebidang kecil lahan pertanian yang harus diubah menjadi penggunaan non-pertanian. Pertanian angin dan matahari hibrida akan menjadi solusi optimal. Undang-undang yang membatasi pembangunan ladang angin berarti bahwa tenaga surya tetap menjadi satu-satunya RES yang layak dalam menghadapi krisis energi saat ini. Di Polandia, ladang surya menimbulkan lebih sedikit kontroversi daripada ladang angin. Namun, ladang angin adalah solusi yang lebih baik dari sudut pandang ketahanan pangan karena mereka menempati lebih sedikit lahan pedesaan yang perlu dikonversi ke penggunaan non-pertanian. Pertanian agrivoltaik juga merupakan solusi yang menarik. Ladang angin memiliki potensi terbesar untuk pembangkit energi terbarukan. Pada akhir Agustus 2022, total kapasitas terpasang ladang angin Polandia mencapai 7666,3 MW, meningkat 12,7% dari Agustus 2021. Sebaliknya, kapasitas terpasang ladang PV meningkat sebesar 84% pada periode yang sama
  • Polandia menjadi salah satu dari 190 penandatangan perjanjian COP26 yang bertujuan untuk menghapus tenaga batubara dari   ekonomi utamanya pada tahun 2030 dan seluruh dunia pada tahun 2040. Dalam Upaya mengakhir dari ketergantungan pada energi batu bara pemerintah polandia baru-baru ini mengumumkan kerjasama dengan perusahaan Amerika Serikat dan Korea Selatan dalam proyek nuklir , pembangkit listrik yang pertama menelan sekitar $20 Miliar. tenaga nuklir adalah bagian penting dari strategi energi Polandia, dengan rencana untuk membangun reaktor pertama negara itu pada tahun 2033 dan total enam pembangkit nuklir untuk menutupi sekitar 16% pembangkitan pada tahun 2040. Namun, upaya berkelanjutan akan diperlukan untuk rencana lengkap untuk diselesaikan sesuai jadwal dan sesuai anggaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun