Mohon tunggu...
Wahyu Syahrul
Wahyu Syahrul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

SAYA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengoptimalan Zakat Guna Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia

27 Mei 2024   12:09 Diperbarui: 27 Mei 2024   13:07 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.nu.or.id/risalah-redaksi/meningkatkan-kesadaran-umat-untuk-membayar-zakat-infak-dan-sedekah-VFM1n

Indonesia merupakan sebuah negara yang mempunyai peran penting dalam mengembangkan dan memperkenalkan sistem Ekonomi Syariah. Hal ini dapat di dukung dari jumlah populasi warga negara yang memeluk agama Islam. Melansir dari data World Population Review, Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak kedua di dunia. Total ada sekitar 236 juta penduduk di Indonesia yang memeluk agama Islam. Dengan hal itu membuat Indonesia naik ke urutan 3 dalam State of the Global Islamic Economic Report (SGIE) tahun 2024.

Namun, dibalik naiknya urutan Indonesia dalam State of the Global Islamic Economic Report (SGIE) Indonesia masih belum bisa mengoptimalkan salah satu kebijakan yang ada dalam Ekonomi Syariah yaitu Zakat. Hal ini di buktikan dengan realisasi zakat tahun 2024 di Indonesia mencapai Rp 22,475 triliun, menurut Outlook Zakat Indonesia 2024 yang diterbitkan oleh Pusat kajian strategis BAZNAS. Hasil ini masih jauh dari potensi zakat di Indonesia yang telah di targetkan Baznas di tahun 2024 sebesar mencapai angka Rp43 triliun. Tentu masih BAZNAS menghadapi banyak permasalahan dalam pemungutan Zakat. Masalah yang sering di hadapi BAZNAS seperti kurangnya literasi tentang Zakat, kuantitas dan kualitas amil bidang pengumpulan, dan target prioritas Pembangunan pemerintah.

Perlu peran pemerintah dalam mengoptimalkan peran dan fungsi Zakat. Zakat turut hadir dalam berupaya memberikan pengaruh positif bagi perekonomian Indonesia dengan mekanisme distribusi kekayaan yang adil dan berkelanjutan. Melalui penyaluran dana zakat kepada masyarakat yang membutuhkan, zakat turut berkontribusi dalam meningkatkan daya beli masyarakat. Selain itu, dana zakat juga dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan, menciptakan lapangan pekerjaan, dan merangsang pertumbuhan pada sektor-sektor ekonomi yang lebih luas.

Pengoptimalkan fungsi dan peran Zakat juga memberikan dampak yang signifikan kepada Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan pengukuran perbandingan dari harapan hidup, pendidikan, dan standar hidup untuk semua negara. IPM digunakan sebagai indikator untuk menilai aspek kualitas dari pembangunan dan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara termasuk negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijakan ekonomi terhadap kualitas hidup.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia tahun 2023 mencapai 74,39, meningkat 0,62 poin (0,84 persen) dibandingkan tahun sebelumnya (73,77). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia tahun 2023 mencapai 74,39, meningkat 0,62 poin (0,84 persen) dibandingkan tahun sebelumnya (73,77). Tentu dengan mengoptimalkan fungsi dan peran Zakat akan terus meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Karena dampak zakat bukan hanya kepada perkonomian tetapi juga mendukung kesejahteraan warga negara.

Dengan mengoptimalkan fungsi dan peran zakat akan menjadi efek domino bagi sebuah negara. Hal ini akan berdampak positif bagi negara Indonesia jika bisa memanfaatkan kebijakan sistem Ekonomi Syariah dan pastinya juga akan mendorong Indonesia menjadi negara yang berhasil menerapkan sistem Ekonomi Syariah secara massif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun