Mohon tunggu...
Wahyu Setyawan
Wahyu Setyawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Wahyu Setyawan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Satu Atap dengan PLTS Atap

27 Februari 2022   22:29 Diperbarui: 27 Februari 2022   22:37 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Potensi surya di Indonesia sangat berlimpah, bahkan rata-rata intensitas harian matahari di Indonesia mencapai 4,8 kWh/m2. Jika semua potensi yang ada dimanfaatkan seluruhnya maka diperkirakan akan berpotensi menghasilkan listrik dengan kapasitas 207,8 GWp. Namun pada kenyataannya potensi ini masih belum dimanfaatkan sepenuhnya. Di Indonesia pemanfaatan sinar matahari sebagai penghasil listrik yang disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) masih sekitar 0,13% dari keseluruhan pembangkit yang ada. Angka ini masih terhitung kecil dibandingkan dengan potensi sumber energi yang melimpah.

Untuk menyelesaikan kesenjangan ini kita sebagai warga negara dapat turut andil dalam pemanfaatan energi surya di Indonesia. Salah satu langkahnya yaitu dengan pemasangan PLTS Atap. PLTS Atap yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang pemasangannya ditempatkan di atap rumah, atap Gedung, dan atap pelanggan PLN lainnya.

PLTS Atap merupakan inovasi teknologi yang sangat bermanfaat bagi kelistrikan Indonesia. PLTS Atap jika ditempatkan pada tempat pelanggan PLN maka dapat menghemat tagihan listrik bulanan dari PLN. PLTS Atap juga membantu mengurangi dampak perubahan iklim dengan menekan efek gas rumah kaca yang dapat dihasilkan oleh pembangkit listrik energi fosil. Dengan pemasangan PLTS Atap juga merupakan salah satu bentuk kontribusi kita dalam pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan dan tidak akan pernah habis. Mengingat sumber energi fosil yang semakin berkurang dan diperkiraan habis pada tahun 2030.

Hal-hal terkait dengan PLTS Atap sudah diatur dalam Permen ESDM Nomor 26 tahun 2021. Namun perlu kita ketahui bahwa sesuai dengan Permen No.49 tahun 2018, Pelanggan PLN yang diperbolehkan untuk memasang PLTS Atap adalah pelanggan dari sektor rumah tangga, bisnis, pemerintah, sosial maupun industri.

Untuk pemasangan PLTS Atap memilki biaya investasi yang cukup mahal namun sebanding dengan manfaat yang diberikan. Biaya investasi PLTS Atap dihitung per kWp adalah berkisar antara 14 juta sampai dengan 25 juta rupiah. Biaya pemasangan ini sangat bervariasi karena dalam pemasangan PLTS Atap ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu faktor kapasitas sistem, teknologi komponen yang digunakan, lokasi pemasangan, dan vendor. 

Namun seberjalannya waktu dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan pertumbuhan pasar dan industri PLTS Atap yang semakin berkembang, maka dari itu harga komponen utama dari PLTS Atap ini cenderung menurun, sejalan pula dengan biaya pemasangan. Seperti yang ditunjukkan dalam perkembangan pasar PLTS atap secara global, dimana pemasangan PLTS atap meningkat sebesar 44% dalam kurun waktu tujuh tahun, harga modul surya secara drastis menurun sebesar 80%. Hal ini diikuti dengan penurunan biaya pemasangan PLTS atap total sebesar 65%.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi biaya PLTS Atap adalah kapasitas sistem. Kapasitas sistem yang dapat kita pasang juga diatur dalam Permen ESDM No.49/2018, pada pasal 5 ayat 1 disebutkan bahwa "Kapasitas sistem PLTS Atap dibatasi paling tinggi 100% dari daya tersambung pelanggan PT.PLN (Persero)". Jika kita menggunakan tarif/daya R1/2200 VA maka daya tersambung PLTS maksimum adalah 2200 Wp.

Untuk memasang PLTS atap diperlukan beberapa tahapan penting yaitu memeriksa lokasi untuk pemasangan panel surya. Sesuai dengan Permen ESDM No.49/2018 mengenai lokasi pemasangan panel surya. Beberapa analisa harus dilibatkan dalam penentuan area pemasangan PLTS agar didapatkan tempat yang potensial sehingga keluaran solar PV lebih maksimal. Analisa yang dapat dilakukan yaitu:

Analisa Luasan dan Orientasi Atap

Luasan atap digunakan untuk PLTS atap, namun tidak semua luasan atap dapat digunakan secara efektif Hal ini karena orientasi atap tertentu memungkinkan timbulnya efek bayangan (misalnya pada atap prisma) yang dapat mengurangi efektifitas kinerja panel surya. Selain itu, atap yang sudah penuh dengan peralatan pendukung gedung (misalnya kompresor AC, menara komunikasi, tangki air, dll) juga kurang memadai untuk pemasangan PLTS atap.

Analisa Terhadap Kekuatan Struktur Bangunan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun