Pikiran saya langsung ingin berbaring. Mata sudah tak kuasa menahan beban. Faktor kelelahan adalah sebabnya. Juga faktor stamina saya yang entah kenapa mulai menua. Indikasi bahwa olahraga fisik lebih baik ketimbang sit-up tak jelas di kasur rumah.Â
Rasa lelah itu bahkan sudah terasa ketika saya baru sekali selesai pulang-pergi distribusi konsumsi kepada korban banjir. Hanya berjarak tak lebih dari 500 meter dari posko. Tak jauh dari keterpurukan fisik saya, beberapa orang malah sudah bolak-balik berhari-hari.Â
Banjir yang melanda Kalimantan Selatan sudah seminggu lamanya. Sejak hujan deras berhari-hari, banyak daerah terendam. Ada 13 kabupaten kota di Kalsel, hampir semuanya terdampak. Sebut saja Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Di dalam kotanya, Barabai bahkan terjadi banjir yang terparah pada eranya. Kemudian, Kabupaten Banjar.Â
Banyak lokasi yang sampai saat ini masih tergenang. Jalanan juga menjadi korban. Satu jembatan terputus di Kabupaten Banjar. Jalan provinsi pun terendam. Akses Kabupaten Tanah Laut dengan Banjarbaru terganggu. Dan banyak lagi lainnya yang bisa Anda temukan di media sosial tentang kondisi terkini.
Maka, posko-posko dan tempat pengungsian didirikan. Ada yang datang dari inisitiaf warga, ada dari organisasi sosial, hingga pemerintahan dan bantuan swasta.Â
Masyarakat sadar, banjir melumpuhkan segalanya. Ekonomi terhambat, para pelaku usaha perlu ikut membantu. Donasi barang hingga materi. Pemerintahan demikian, seolah kinerjanya akan dipertaruhkan. Relawan berdatangan, termasuk saya yang kembali jadi salah satunya.
Bantuan sudah datang dari mana-mana. Termasuk dari Presiden yang sebelumnya sempat disinggung warga Kalsel karena khilaf lupa menyebutkan bencana banjir. Seterusnya adalah menyalurkan bantuan. Masih ada lokasi yang sulit terjangkau. Sarana masih ada keterbatasan. Misalkan saja perahu. Ada namun terbatas. Tak optimal sekali pakai sehari untuk banyaknya bantuan datang.Â
Cukup banyak adalah datangnya relawan. Yang kemudian bersama warga sekitar membantu penanganan. Posko tempat saya mengajukan jiwa dan raga adalah salah satu dari sekian banyak posko di Kabupaten Banjar.Â