Mohon tunggu...
Wahyu Aji
Wahyu Aji Mohon Tunggu... Administrasi - ya begitulah

Insan yang suka mendeskripsikan masalah dengan gaya santai

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menyikapi Situasi Darurat Covid-19

19 Maret 2020   12:39 Diperbarui: 19 Maret 2020   12:39 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hingga pantauan data terakhir (19/3) pukul 12.00, setidaknya terdapat 227 kasus COVID-19 di Indonesia. Wilayah Jakarta menjadi tempat dengan kasus terbanyak. Setiap hari, peningkatkan kasus terjadi. Tak main-main bahkan ada yang hampir dua kali lipat dari hari sebelumnya. Pemerintah dalam hal ini menganjurkan untuk lebih berhati-hati, khususnya dalam beraktivitas sosial untuk menekan laju penyebaran. Walaupun demikian, solusi dan saran terkadang tak pernah berjalan sesuai dengan harapan.

Saat pertama kali diumumkan kasus pertama, masyarakat merespon dengan sangat getir. Bukan hanya lewat sosial media, tetapi dari tindakan setelahnya. Berangsur, harga masker naik dan penyedia hand satizer tiba-tiba sangat sulit untuk diakses. Tak heran, banyak spekulasi bermunculan dan menimbulkan kepanikan, terlebih bagi mereka yang kini tinggal di wilayah dengan kasus COVID-19. Belum lagi, simpang siur informasi yang beredar membuat masyarakat semakin bingung untuk bertindak dengan cara tepat dalam menangkal virus satu ini.

Kala itu antrian panjang terlihat di salah satu tempat penyedia masket di daerah Jakarta. Walaupun bukan tempat itu saja satu-satunya yang menjual masker di dekat sana, tetapi masyarakat tentu lebih percaya dengan embel-embel "kesehatan atau medis" yang lekat pada tempat tersebut.

Menurut laman UNICEF, virus ini menyebar lewat tetesan (droplet) orang yang terinfeksi yang keluar dari bersin atau batuk. Sehingga tentu pemakaian masker bagi mereka yang memiliki kondisi tersebut, baik bersin atau batuk, yang belum diperiksa ataupun negatif, untuk memakai masker.

Uniknya, semua orang lebih suka memakai masker walaupun sedang sehat. Hal ini tentunya karena keinginan untuk menjaga diri sendiri, ketika mungkin saja orang yang sedang dalam kondisi kesehatan di atas tidak sadar dengan cara penangan yang tepat.

Walaupun di sosial media, banyak beredar tips dan cara untuk pencegahan dengan tidak bersinggungan langsung pada masalah yang dihadapi (dalam hal ini COVID-19), hal tersebut nyatanya tidak serta merta membuat publik langsung tenang. Sekian banyak berita beredar, terdapat pula "terror" yang semakin membuat ketenangan gusar.

Anjuran seperti lockdown yang beredar juga semakin menambah rasa takut masyarakat betapa bahayanya virus ini. Belum lagi narasi yang mengatakan orang sehat pun dapat tertular dan semua orang punya kemungkinan yang sama meskipun memiliki kebiasaan sehat. Bagai pisau bermata dua, terkadang kewaspadaan malah menjadi rasa pesimis.

Beberapa cara pencegahan yang sering dianjurkan adalah cuci tangan dan penggunaan desinfektan serta meningkatkan imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi.

Muncul menjadi pertanyaan dari kehidupan sehat di atas, di luar negeri atlet pun dapat terinfeksi. Maka apakah berlaku hidup sehat tidaklah membantu?. Seperti yang dibilang di paragraf sebelumnya, kadang kewaspadaan malah menjadi rasa pesimis. Menjadi sehat dengan menjalani pola hidup sehat merupakan sebuah pilihan.

Pada satu sisi kita sangat awareness dengan masalah COVID-19, betapa berbahayanya virus ini. Satu sisi kita juga mengurangi rasa awareness tentang tubuh yang sehat. Narasi bahwa semua dapat terkena memang ada betulnya. Tetapi meremehkan pola hidup sehat juga kesalahan. Jika nanti akhirnya COVID-19 dapat dicegah dengan segala penanganan yanga ada, bukan berarti juga Anda dapat terbebas dari penyakit yang lainnya jika tidak ada kesadaran untuk hidup sehat. Jangan sampai keluar kandang buaya, masuk kandang singa. Penangangan tiap penyakit memang berbeda-beda, tetapi menjadi sehat itu caranya tergantung pada Anda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun