Mohon tunggu...
Wahyu Hidayanto
Wahyu Hidayanto Mohon Tunggu... wiraswasta -

Wong Ndeso, Wong Cilik, Rakyat Jelata yang Rindu Terwujudnya Keadilan dan Kemakmuran

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Terima Kasih Wakil Rakyat yang Terhormat

6 Oktober 2014   23:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:08 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_364347" align="aligncenter" width="480" caption="Salah satu cara para calon wakil rakyat merebut hati rakyat biar datang ke TPS dan memilih mereka. (Sumber: Dok. Pribadi)"][/caption]

Untuk mengawali tulisan ini, saya akan mengutip lirik lagunya Iwan Fals yang berjudul Surat Buat Wakil Rakyat. Liriknya adalah sebagai berikut:


Wakil rakyat kumpulan orang hebat

Bukan kumpulan teman teman dekat

Apalagi sanak famili

Saya sepakat bahwa wakil rakyat adalah kumpulan orang hebat, mungkin banyak yang tidak sepakat. Tapi kalau tidak hebat tidak mungkin mereka bisa terpilih menjadi wakil rakyat. Diantaranya hebat merebut hati rakyat sehingga mereka bisa terpilih menjadi wakil rakyat. Mereka juga hebat mengatasnamakan rakyat.

Mereka memang bukan kumpulan teman-teman dekat, karena dalam politik itu tidak ada istilah teman maupun lawan, yang ada hanya kepentingan. Dalam satu partai saja bisa saling sikut, apalagi yang beda partai. Demi meloloskan diri melenggang menjadi wakil rakyat mereka rela melakukan segala cara, termasuk menyikut teman-teman dekat.

Sebagai wong cilik saya yakin para wakil rakyat yang duduk di kursi mahal itu semua akan memperjuangkan kepentingan rakyat. Mereka benar-benar menyampaikan aspirasi rakyat, sampai-sampai ruangan sidang terlihat gaduh. Kalau ditanya rakyat mana yang mereka perjuangkan, hanya mereka sendiri dan Tuhan yang tahu.

Jika melihat kegaduhan yang terjadi ketika sidang para wakil rakyat itu adalah hal yang wajar. Walaupun apa yang dikatakan oleh almarhum Gus Dur bahwa anggota DPR itu seperti anak TK ada benarnya. Tapi menurut saya kegaduhannya lebih parah gaduhnya sidang para wakil rakyat yang terhormat. Mereka gaduh juga demi memperjuangkan kepentingan rakyat. Biarkan saja, anggap saja itu tontonan gratis sebagai ganti dari kartun Tom and Jerry yang ditegur KPI.

Kalau misalnya disuruh memilih antara wakil rakyat yang suka gaduh atau wakil rakyat yang diam saja sampai tertidur? Saya lebih memilih wakil rakyat yang suka gaduh, tapi gaduhnya tidak harus mukul-mukul meja dan naik-naik di atas meja. Kalau hanya diam bagaimana mau menyampaikan aspirasi rakyat.

Demi memperjuangkan kepentingan rakyat mereka sampai walk out, demi rakyat mereka sampai membuat gaduh, demi rakyat mereka sampai tertidur. Walk out itu wajar, mungkin mereka sudah terlalu lelah, perut sudah lapar, makanya mereka meninggalkan ruang sidang untuk mencari makan. Membuat gaduh itu wajar, mungkin aspirasinya tidak diindahkan oleh pimpinan sidang, jadi untuk menarik perhatian makanya mereka membuat kegaduhan. Bisa jadi mereka membuat gaduh karena teringat masa-masa TK dulu, atau bahkan malah belum pernah masuk TK.

Wakil rakyat tidur juga bisa dibilang wajar, mungkin mereka lelah setelah gaduh. Mungkin juga mengantuk karena malamnya tidak bisa tidur karena memikirkan nasib rakyat. Atau mungkin mereka tertidur, awalnya hanya pingin berkedip, tapi malah kedipannya terlalu panjang. Andai saja liur mereka seperti liur burung walet, pasti mereka akan dibiarkan tidur sampai pulas biar menghasilkan banyak liur. Lumayan bisa dijual terus hasinya untuk menggaji mereka.

Terimakasih kepada para wakil rakyat yang terhormat. Terimakasih sudah memperjuangkan kepentingan rakyat. Terimakasih telah memberikan tontonan yang menarik untuk rakyat. Dikala rakyat butuh hiburan karena lelahnya mencari kebutuhan hidup, mereka dihibur oleh tontonan orang-orang hebat. Semoga para wakil rakyat mendapat pahala yang berlipat.

Sebagai wong cilik saya hanya bisa berharap semoga wakil rakyat selalu lebih baik lagi. Mereka tidak hanya datang, duduk, diam, terus dapat gaji. Semoga mereka memperlihatkan tontonan yang lebih menarik, bisa dijadikan tuntunan. Semoga para wakil rakyat yang terhormat mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik demi rakyat yang sering mereka atas namakan.

Saudara dipilih bukan dilotre
Meski kami tak kenal siapa saudara
Kami tak sudi memilih para juara
Juara diam, juara he'eh, juara ha ha ha......

Untukmu yang duduk sambil diskusi
Untukmu yang biasa bersafari
Di sana, di gedung DPR
Di hati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu jangan takut karang menghadang
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam

Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu "setuju......

Lirik Lagu Surat Buat Wakil Rakyat

Oleh: Iwan Fals

Salam...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun