Belajar atau menuntut ilmu memiliki banyak keutamaan, diantaranya niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Qur’an Al mujadalah 11), Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke syorga. (HR. Muslim), Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka dia berada di jalan Alloh sampai dia kembali (Shahih Tirmidzi), Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Qur’an dan yang mengajarkannya (HR bukhari). Jadi, tidak akan rugi jika berkeinginan untuk terus senantiasa menuntut ilmu, karena memiliki banyak keutamaannya.
Selain memiliki banyak keutamaan, belajar juga adalah suatu kewajiban yang harus dikerjakan. Rasulullah SAW pernah bersabda,” Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah). ”Carilah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat” (Al Hadits). Jadi, karena belajar atau menuntut ilmu adalah suatu kewajiban, maka sebagai orang muslim kita harus terus menuntut ilmu, baik secara formal maupun nonformal.
Menuntut ilmu itu bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, tidak harus dibangku sekolah. Karena kalau dibangku sekolah ada batasan usianya, sedangkan yang diwajibkan untuk menuntut ilmu adalah semua umur. Jadi, belajar tidak hanya bisa dilakukan disekolah, bisa dirumah belajar secara mandiri, atau jika ada, kita juga bisa belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Desa. Yang jadi masalah adalah jika Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat tidak aktif lagi. Jadi, masyarakat yang tidak diusia sekolah lagi padahal masih memiliki semangat untuk belajar, mereka akan sedikit kesulitan untuk menyalurkan semangat belajar tersebut.
Selain anggota masyarakat yang tidak dalam usia sekolah tapi masih bersemangat untuk belajar banyak juga anak-anak yang masih usia sekolah yang semangat untuk belajar tapi tidak menemukan tempat yang asyik dan nyaman untuk belajar. Setelah pulang dari sekolah biasanya anak-anak diberi pekerjaaan rumah (PR) oleh gurunya. Tidak sedikit dari mereka yang mengerjakan PR dengan belajar kelompok. Tapi, mereka masih sangat sulit menemukan tempat yang tepat untuk belajar kelompok, yaitu tempat yang asyik untuk belajar sekaligus terdapat buku referensi sekaligus fasilitator yang akan membimbing mereka belajar.
Dari latar belakang diatas, maka kami berencana akan mendirikan Taman Belajar Masyarakat (TBM) “Kampung Pencerah”, yakni perpustakaan gratis bagi masyarakat untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Selain perpustakaan gratis juga akan disediakan tempat untuk belajar, arena untuk bermain dan belajar, dan belajar praktik secara langsung teori yang telah dibaca.
Dari kegiatan tersebut, diharapkan dapat menjadi alternatif bermain dan belajar bagi anak-anak. Selain itu, Taman Belajar Masyarakat tersebut diharapkan akan menjadi tempat persinggahan dikala lelah bekerja mencari nafkah, dengan beristirahat sambil membaca buku dan belajar keterampilan lainnya. Semoga dengan adanya Taman belajar Masyarakat tersebut mampu memberikan pencerahan dan menjadi sumber inspirasi di tengah derasnya arus informasi di televisi yang terkadang membingungkan masyarakat. Sehingga akan terlahir orang desa yang berwawasan orang kota dan memiliki daya saing dengan dunia luar.
Pendirian Taman Belajar Masyarakat (TBM) “Kampung Pencerah” ini bertujuan untuk : 1) Mengajak masyarakat untuk terbebas dari buta huruf serta mengajak masyarakat untuk gemar membaca; 2) Mengajak anak-anak untuk semangat dalam belajar dengan cara mencari alternatif belajar sambil bermain, sehingga tidak cepat merasa jenuh dalam belajar; 3) Mengajakmasyarakat untuk terampil dan berdaya saing; 4) Mengajak masyarakat untuk memiliki rasa kepedulian masyarakat dalam berbagi ilmu pengetahuan, pengalaman dan keterampilan terhadap sesama.
Untuk memaksimalkan peran dan fungsi dari Taman Belajar Masyarakat (TBM) “Kampung Pencerah”, ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan diantaranya: 1) Layanan baca gratis bagi masyarakat; 2) Kegiatan bermain sambil belajar dalam bentuk: Perlombaan Cerdas Cermat, mendengarkan dongeng, bedah buku dan outbond; 3) Bimbingan belajar bagi anak-anak SD, SMP dan SMA; 4) Pelatihan Keterampilan bagi masyarakat; 5) Belajar komputer gratis; 6) Belajar bahasa inggris gratis; 7) Penyuluhan kesehatan, penyuluhan pertanian dan peternakan bagi masyarakat; 8) Bedah resep Masak bagi Ibu-Ibu; 9) Kampung Pencerah Awards bagi anggota masyarakat yang berprestasi.
Modal yang sudah kami miliki untuk pendirian Taman Belajar Masyarakat (TBM) “Kampung Pencerah” diantaranya: pertama, koleksi buku satu lemari kecil penuh.
[caption id="attachment_375380" align="alignnone" width="300" caption="Koleksi buku sebagai modal awal pendirian TBM (sumber:Dokpri)"][/caption]
Walaupun ada modal buku tersebut, kami masih kekurangan jumlah buku dan rak buku untuk menyusun buku. Perlu ditambah jumlahnya dan dilengkapi jenis varian buku-buku yang dibutuhkan oleh masyarakat. Misalnya buku bacaan khusus untuk anak-anak, buku-buku resep masakan, buku-buku tentang bertani dan beternak dan buku-buku lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Kedua, pekarangan yang luas yang bisa dibuat gubuk-gubuk untuk belajar serta bisa juga dibuat arena untuk outbond.
[caption id="attachment_375354" align="alignnone" width="300" caption="Pekarangan yang luas yang bisa digunakan untuk mendirikan gubuk-gubuk tempat belajar yang nyaman dan juga bisa dijadikan sebagai tempat outbond. (sumber:Dokpri)"]
Selain pekarangan yang luas dan rindang yang dinaungi oleh pelepah kelapa sawit yang sudah berumur sepuluh tahun, dibelakang rumah juga terdapat ladang dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk bermain sambil belajar.
Ketiga, kolam ikan sederhana yang bisa dimanfaatkan untuk praktik budidaya ikan.
[caption id="attachment_375356" align="alignnone" width="300" caption="Kolam ikan sederhana (sumber:Dokpri)"]
Selain kolam sederhana tersebut juga bisa dibuat kolam terpal yang dapat digunakan untuk praktik budidaya ikan yang teorinya sudah dipelajari, baik dari membaca buku maupun penyuluhan langsung dari ahlinya.
[caption id="attachment_375376" align="alignnone" width="300" caption="Kolam terpal (sumber:bibitbawal.com)"]
Keempat, kandang ayam sederhana yang dapat dimanfaatkan untuk praktik budidaya ayam ataupun puyuh.
[caption id="attachment_375359" align="alignnone" width="300" caption="Kandang ayam sederhana (sumber:dokpri)"]
Selain kandang ayam tersebut bisa juga dibuat kandang sederhana dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di alam dengan menyesuaikan dengan hewan ternak yang akan dibudidayakan.
Kelima, rumah sederhana yang memiliki ruangan yang cukup luas yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan mendongeng, penyuluhan dan tempat untuk membaca buku.
[caption id="attachment_375372" align="alignnone" width="300" caption="Ruangan rumah yang cukup luas (sumber:dokpri)"]
Dalam pendirian Taman Belajar Masyarakat tersebut tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk rencana biaya awal pendirian rinciannya adalah sebagai berikut: 1) Untuk belanja buku Rp 10.000.000; 2) Untuk beli 3 unit komputer bekas @Rp 2.000.000 jadi jumlahnya Rp 6.000.000; 3) Untuk membuat 4 unit gubuk untuk belajar @Rp 1.000.000, jadi jumlahnya Rp 6.000.000. Jadi, untuk rencana biaya awal pendirian berjumlah Rp 20.000.000. Untuk biaya operasional, biaya pengembangan dan biaya keberlangsungan kegiatan kami juga akan mengajukan kerja sama dengan dinas-dinas kabupaten maupun provinsi yang terkait dengan kegiatan kami. Selain itu kami juga akan mengajukan kerja sama dengan perusahaan dan para pengusaha yang dermawan yang bersedia menyisihkan hartanya untuk keberlangsungan kegiatan kami.
Rencananya pendirian Taman Belajar Masyarakat tersebut akan berlokasi di jln Santa Fe, SK 4 Blok D Kiri, Pandan Jaya, Geragai, Tanjung Jabung Timur, Jambi.
Demikian proposal ini kami buat untuk mengikuti writing competition aksibarenglazismu dengan tema “Aksi Untuk Indonesia” yang diselenggarakan oleh lazismu yang bekerjasama dengan kompasiana. Semoga bisa dijadikan pertimbangan bagi pihak-pihak terkait. Atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan banyak terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H