Mohon tunggu...
Wahyu Widayanti
Wahyu Widayanti Mohon Tunggu... mahasiswa -

aku mahasiswi smster 3 Jurusan PGSD dari Program S1 PGSD kampus VI Kebumen UNS '09...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Pembelajaran (Makalah KD1)

17 Oktober 2010   04:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:22 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap orang. Bisa dikatakan bahwa pendidikan berlaku sepanjang hayat manusia itu. Karena adanya pendidikan maka ada pendidik dan ada peserta didik yang dididik sehingga terjadi suatu proses. Pembelajaran dan belajar inilah yang menjadi proses di dalam pendidikan.

Mungkinkah jika suatu sekolah tanpa suatu inovasi dapat berkembang kualitas peserta didiknya? Inovasi dapat dilakukan dari berbagai macam segi. Misalnya dari segi kualitas pendidiknya, segi peserta didiknya, segi kurikulumnya, segi pembelajrannya, dan sebagainya. Lalu siapakah yang perlu melakukan inovasi? Tentu semua komponen sumber daya manusianya yang perlu terlibat untuk melakukan inovasi tersebut. Selanjutnya akan dijelaskan tentang mengapa perlu adanya inovasi pembelajaran, apa pengertian inovasi pembelajaran, serta bagaimana konsep belajar dan pembelajaran itu.

ØMengapa Inovasi Pembelajaran

Pendidikan bertujuan mengembangkan atau mengubah tingkah laku peserta didik. Pribadi adalah suatu sistem yang bersifat unik, terintegrasi dan terorganisasi yang meliputi semua jenis tingkah laku individu. Pada hakikatnya pribadi tidak lain daripada tingkah laku itu sendiri. Kepribadian mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1) Berkembang secara berkelanjutan sepanjang hidup manusia, (2) Pola organisasi kepribadian berbeda untuk setiap orang dan bersifat unik, (3) Bersifat dinamis, terus berubah melalui cara-cara tertentu.

Peserta didik memiliki berbagai potensi yang siap untuk berkembang. Tiap individu mampu berkembang menurut pola dan caranya sendiri. Mereka dapat melakukan berbagai aktivitas dan mengadakan interaksi dengan lingkungannya. Aktivitas belajar sesungguhnya bersumber dari dalam diri peserta didik. Guru berkewajiban menyediakan lingkungan yang serasi agar aktivitas itu menuju ke arah tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini guru bertindak sebagai organisator belajar bagi siswa yang potensial itu sehingga tercapai tujuan pembelajaran secara optimal.

Pembentukkan warga negara yang baik adalah warga negara yang dapat bekerja di masyarakat. Sekolah merupakan tempat untuk mencetak calon-calon warga negara yang siap untuk memecahkan masalah-masalah sehari-hari dalam lingkungannya baik di rumah maupun masyarakat. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran terutama di sekolah atau di lembaga pendidikan umumnya membutuhkan inovasi agar dapat berkembang sesuai dengan dinamika kehidupan.

ØPengertian Inovasi Pembelajaran

Kata “innovation” (bahasa Inggris) sering diterjemahkan segala hal yang baru atau pembaharuan (S. Wojowasito, 1972; Santoso S. Hamijoyo, 1996 dalam Udin Syaefudin Sa’ud, 2009: 2). Dalam bahasa Indonesia kata “innovation” sering disebut dengan inovasi. Ada yang memakainya untuk menyatakan penemuan. Kata penemuan sering digunakan untuk menerjemahkan kata dari bahasa Inggris yaitu “discovery” dan “invention”.

Diskoveri (discovery) adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang. Misalnya penemuan benua Amerika. Sebenarnya benua Amerika itu sudah lama ada, tetapi baru ditemukan oleh Columbus pada tahun 1942, maka dikatakan Columbus menemukan benua Amerika, artinya Columbus adalah orang Eropa yang pertama menjumpai benua Amerika (Udin Syaefudin Sa’ud, 2009: 3).

Invensi (invention) adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasil kreasi manusia. Benda atau hal yang ditemui itu benar-benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. Misalnya penemuan teori belajar, teori pendidikan, teknik pembuatan barang dari plastik, mode pakaian, dan sebagainya. Tentu saja munculnya ide atau kreativitas berdasarkan hasil pengamatan, pengalaman, dari hal-hal yang sudah ada, tetapi wujud yang ditemukannya benar-benar baru (Udin Syaefudin, 2009: 3).

Inovasi (innovation) ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invention maupun discovery. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu (Udin Syaefudin Sa’ud, 2009: 3).

Dari ketiga pengertian di atas semuanya mengandung makna penemuan baik itu sebelumnya sudah ada atau pun sama sekali belum sehingga dapat disimpulkan bahwa inovasi pembelajaran adalah suatu penemuan baik berupa discovery maupun invention bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) untuk mencapai tujuan pembelajaran.

ØKonsep Belajar dan Pembelajaran

Apakah belajar itu? Belajar adalah kewajiban setiap pelajar seperti yang dikatakan oleh seorang guru kepada siswanya. Akan tetapi apakah hanya pelajar saja yang harus belajar? Tentu tidak bukan?

Belajar memang merupakan peristiwa yang terjadi dalam diri manusia. Hingga kini, para ahli tidak mengetahui seratus persen bagaimana persis terjadinya peristiwa itu. Pada masa lalu, ada ahli yang percaya bahwa peristiwa belajar semata-mata merupakan proses kimia yang terjadi dalam sel-sel, terutama dalam sel dan syaraf otak. Pendapat ini kadang-kadang dirumuskan terlalu ekstrem, seakan-akan manusia itu hanya kumpulan jasad kebendaan saja. Ini adalah pengaruh pandangan hidup yang materialistik, yang artinya tidak percaya adanya jiwa atau roh (Alex Sobur, 2009: 217-218).

Secara singkat dan secara umum, belajar dapat diartikan sebagai “perubahan perilaku yang relatif tetap sebagi hasil adanya pengalaman”. Disini, tidak termasuk perubahan perilaku yang diakibatkan oleh kerusakan atau cacat fisik, penyakit, obat-obatan, atau perubahan karena proses kematangan. Pengertian belajar memang selalu berkaitan dengan perubahan, baik yang meliputi keseluruhan tingkah laku individu maupun yang hanyaterjadi pada beberapa aspek dari kepribadian individu. Perubahan ini dengan sendirinya dialami tiap-tiap individu atau manusia, terutama hanya sekali sejak manusia dilahirkan. Sejak saat itu, terjadi perubahan-perubahan dalam arti perkembangan melalui fase-fasenya. Dan karena itu pula, sejak saat itu berlangsung proses-proses belajar (Alex Sobur, 2009: 218-219).

Proses-proses belajar atau ciri-ciri belajar antara lain: (1) Belajar itu berbeda dengan kematangan. Perubahan yang dialami tiap individu karena proses perkembangan melalui fase-fasenya. Seseorang dikatakan telah matang maka secara alami akan mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan perkembangan tertentu, (2) Belajar dibedakan dari perubahan fisik dan mental. Gejala seperti lelah, konsentrasi kurang, melemahnya ingatan, kejenuhan semua dapat menyababkan perubahan tingkah laku misalnya berhenti belajar, menjadi bingung, merasa gagal, dan sebagainya. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut bukan termasuk sebagai belajar. Jadi, perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh perubahan fisik dan mental bukan atau berbada dengan belajar dalam arti yang sebenarnya, (3) Ciri belajar yang hasilnya relatif menetap. Hasil belajar dalam bentuk perubahan tingkah laku yang berupa perilaku yangnyata dan dapat diamati. Tingkah laku yang dihasilkan bersifat menetap dan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Istilah menetap dalam hal ini, bahwa perilaku itu dikuasai secara mantap. Kemantapan ini berkat latihan dan pengalaman.

Faktor-faktor dalam proses belajar antara lain: (1) Motivasi siswa, (2) Bahan belajar, (3) Alat bantu belajar, (4) Suasana belajar, (5) Kondisi subjek belajar, dan sebagainya. Faktor-faktor tersebut bersifat dinamis yang dapat mempengaruhi proses belajar. Apabila salah satu faktor terganggu, maka proses akan terganggu sehingga hasilnya juga akan terganggu. Masing-masing faktor saling terkait oleh sebab itu belajar merupakan suatu sistem.

Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inovasi pembelajaran sangat dibutuhkan. Apalagi dewasa ini kemajuan iptek senantiasa berkembang dan pasti membutuhkan generasi yang diharapkan bisa mengikuti perkembangan tersebut. Inovasi pembelajaran adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualiatas pembelajaran bagi peserta didik disamping cara-cara yang lainnya.

Daftar Pustaka

Alex Sobur.Psikologi Umum.2009.Bandung: Pustaka Setia.

Bimo Walgito.Pengantar Psikologi Umum.2007.Yogyakarta: Andi.

Oemar Hamalik.Kurikulum dan Pembelajaran.2008.Jakarta: Bumi Aksara.

Udin Syaefudin Sa’ud.Inovasi Pendidikan.2009.Bandung: Alfabeta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun