Mohon tunggu...
tri wahyudi
tri wahyudi Mohon Tunggu... -

note creator

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Dada Anak-anak "tersandang" Merah Putih

3 September 2012   09:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:58 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Terik matahari belum beranjak pergi, (3/9/2012) pukul 13.20 WIB di sebuah Dusun Rekesan, Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, anak-anak usia 14th kebawah sudah riuh berkumpul berteduh bergerombol di tepi pekarangan warga yang di sulap menjadi arena perlombaan memperingati hari Kemerdekaan Negeri Besar ini.

tepat disisi utara ruas jalan yang menghubungkan Sruwen-Karanggede atau jalan alternatif dari ruas Semarang-Solo menuju Sragen perhelatan ini digelar, di Km. 02 pengendara kendaraan baik kendaraan roda 2 (dua) atau kendaraan roda 4 (empat) tak urung akan melambatkan lajunya dan menenggok ke sumber kegaduhan itu.

Anak-anak dengan bertelanjang dada, tanpa alas kaki dengan gegap gempita membusungkan dada "bangga" menjadi bagian eforia HUT Kemerdekaan Bangsanya, di panggil satu-satu namanya itu menambah dada anak-anak itu kembang kempis, seolah mau meledak tak mampu meredam gembiranya. ini terlukis dari senyumnya, dari semangatnya, dan dari caranya beranjak meninggalkan tempat duduknya.

Pucang mini di tengah lapangan menanti, mengarahkan pandangan keatas penjuru pucang itu kita akan jumpai nilai yang tak seberapa, jadi apa yang akan anak-anak perjuangkan dengan "semangat yang menggelora" itu ? | beda dunia kita sebagai orang tua dengan dunia mereka, sulit untuk memaknai apa yang mendasari anak-anak itu begitu gegap gempita.

dan [saya] tergagap hebat setelah bertanya pada satu diantara mereka, apa alasanya atau kenapa ?, dan apa jawabnya ?, ini sungguh diluar benak pemikiran [saya] ; "Merah Putih di DADAku" | #luarbiasa, hanya itu yang bisa aku bisikan pada sanubariku dalam diam tak kunjung usai, sampai anak-anak itu tumpang tindih membuat tangga manusia, berusaha menggapai puncak tertinggi pucang itu. Tak ada perebutan siapa yang dibawah, siapa yang di tengah, dan siapa yang di puncak, hening hanya bahasa tubuh mereka yang bergerak ritmis diantara usaha kadang tak berhasil, tapi teteap berusaha.

Accchhhhhhhhhhhh ..... andaikan Pemimpin Bangsa ini punya semangat seperti anak-anak itu ???????? | mungkin tak bakal kekayaan alam ini boleh di rengkuh bangsa lain, termasuk budayanya

#gemahripah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun