Di sebuah kampus yang terletak di tengah kota, terdapat seorang mahasiswa bernama Andi. Ia dikenal sebagai mahasiswa yang bandel, yang selalu menentang aturan dan hidup di luar batas. Andi bukanlah mahasiswa yang rajin, bahkan cenderung malas mengikuti perkuliahan. Tugas-tugas sering kali ia tinggalkan, dan ujian-ujian ia hadapi dengan cara yang tidak biasa.
Suatu hari, Andi diminta untuk hadir dalam ujian besar mata kuliah yang menjadi penentu kelulusannya. Semua teman-temannya, yang sudah mempersiapkan diri dengan baik, begitu cemas. Namun, Andi malah santai, seolah tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Bahkan malam sebelum ujian, ia menghabiskan waktu dengan bermain game dan menonton film.
Keesokan harinya, saat ujian dimulai, Andi duduk di bangku paling belakang. Pengawas ujian, yang sudah sering melihat kelakuan Andi, hanya menggelengkan kepala. Andi membuka lembaran soal, melirik sebentar, lalu menaruh kertas ujian itu di meja. Ia mengeluarkan ponsel dari sakunya, membuka aplikasi chat, dan mulai mengobrol dengan teman-temannya.
Tiba-tiba, pengawas ujian mendekat. "Andi, kamu tidak akan mengikuti ujian dengan cara seperti itu, kan?" tegur pengawas dengan suara lembut.
Andi menatap pengawas itu sejenak, lalu tertawa. "Bapak, saya sudah tahu jawabannya. Ujian ini cuma formalitas saja."
Pengawas itu terkejut, tetapi tidak berkata apa-apa. Ia hanya melanjutkan tugasnya, meskipun tahu Andi tidak benar-benar mengikuti ujian dengan serius.
Minggu-minggu berlalu, dan saat hasil ujian keluar, Andi mendapatkan nilai yang mengejutkan. Nilainya benar-benar jeblok. Teman-temannya yang rajin belajar, meskipun sedikit cemas, berhasil melewati ujian dengan baik. Mereka tidak mengerti bagaimana Andi bisa mendapat nilai yang begitu buruk setelah semua kelakuannya.
Namun, Andi tidak terlalu peduli. Ia merasa bahwa hidup tidak harus selalu berjalan sesuai aturan. Ia lebih memilih untuk mengejar kebebasan, meskipun hasilnya mungkin tidak selalu memuaskan.
Namun, satu hal yang Andi pelajari dalam perjalanannya: kebebasan yang ia cari sering kali berbanding terbalik dengan tanggung jawab yang ia tinggalkan. Meskipun ia berusaha hidup tanpa beban, kenyataan akhirnya datang dengan cara yang tak terduga. Dan saat itu tiba, Andi mulai merenung---mungkin memang ada alasan di balik aturan yang selama ini ia abaikan.
Seiring berjalannya waktu, Andi mulai berubah. Ia tidak lagi menentang semua hal hanya karena ingin merasa bebas. Ia mulai menyadari bahwa hidup ini butuh keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab. Meski bandel, Andi belajar bahwa keberhasilan tidak datang begitu saja tanpa usaha.Â
Di akhir cerita, Andi mungkin masih mahasiswa yang penuh semangat, namun kini ia mulai memandang hidup dengan cara yang berbeda---tak lagi hanya mencari kebebasan, tapi juga menghargai proses yang membentuk masa depannya.