Saya teringat hadits nabi, “ serahkan sesuatu urusan pada ahlinya “. kata tersebut adalah kata inspirasi dan motivasi bagi rakyat untuk memilih siapa pemimpinnya, tentunya akan mendatangkan mahabbah bukan musibah. Kata Ahli disini bermakna pandai, terampil, mahir. Tapi dalam faktanya kata itu sering disalahgunakan. orang memiliki keahlian tertentu, pastinya memerlukan proses belajar yang cukup panjang, baik sekolah maupun kursus. Setelah dia ahli dia lupa untuk apa keahliannya digunakan...apakah untuk kemaslahatan atau kemudharatan umatnya, allahua'lam...!
Baru-baru ini kita pernah mendengar salah satu ucapan Gubernur DKI"Serahkan Pada Ahlinya?" tapi apa yang terjadi, yang ada keahliannya banyak diabaikan, justru yang muncul bukannya ahli birokrasi yang amanah melainkan ahli birokrat yang lupa akan tanggung jawabnya. ahli korupsi kek, ahli copet kek, ahli buat undang-undang kek, dan ahli kubur pula kek (hahahhahahahahahahahah). Terus jika itu hanya "Slogan" saja"dimanakah letak keahliannya....?Apakah cuma ahli omong, ahli debat, ahli kritik, atau ahli yang mana lagi?
Jika kita menyerahkan suatu urusan pada Ahlinya, itu bagus dan patut di apresiasi, tapi kalau ahli cuma "omong" doank apa jadinya...?akan hancur pula nasibnya...!untuk itu, saya serahkan pada ahlinya untuk berkomentar....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H