Mohon tunggu...
wahidil qohar
wahidil qohar Mohon Tunggu... -

Hingga saat ini aku masih menyangsikan keberadaan ku didunia yang tidak pernah aku bayangkan atau aku impikan sebelumnya. Dimana satu dunia yang terlihat sangat manis dan baik, tetapi penuh dengan kepura – puraan dan kemunafikan yaitu menjadi seorang guru. Dimataku menjadi seorang guru memiliki dua tanggung jawab yang sangat besar, yaitu tanggung jawab moril dan spirituil yang mungkin akan dipertanggung jawabkan kelak. Itupun jika dunia yang selalu diceritakan dalam kitab suci memang benar – benar ada.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Agama Sebuah Pembebasan

11 November 2010   15:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:41 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap agama yang ada dan telah terlahir didunia ini, baik agama yang diturunkan oleh Tuhan melalui utusan-Nya (agama samawi) atau agama yang terlahir hasil budi pekerti dan olah bathin serta spiritual (agama budaya) pada dasarnya memiliki karakteristik yang sama dalam konsep sebuah pembebasan umat manusia. Makna sebuah agama dalam bahasa sang sekerta yang berarti agar manusia tidak kacau balau memuat aturan – aturan sosial dalam kontesk sebuah aqidah yang digulirkan oleh pemukanya dalam setiap forum dan mimbar. Sehingga diperlukannya sebuah pedoman yang dapat dijadikan acuan dan bersifat fleksibel yang mengatur umat manusia yang ada dalam sebuah agama.

Aturan dalam menjaga hubungan timbal – balik antar umat manusia dalam format moralitas, menjaga hubungan antara hamba dengan pencipta-Nya yang diatur dalam konsep tauhidiyah, serta hubungan pada alam semesta yang semuanya terangkum baik dalam sebuah buku dongeng tanpa gambar dan sentuhan warna yang dikenal dengan sebutan kitab suci.

Apapun nama dan bentuk serta cara peribadatannya, setiap agama memiliki konsep sebuah kata pembebasan (ditinjau dari agama dan fungsinya). Baik pembebasan yang terjadi secara konteks sosial, seperti bentuk penjajahan, eksploitasi, penindasan, tirani dan lain sebagainya maupun pembebasan manusia secara hakiki seperti pembebasan diri dari belenggu ambisi dan nafsu yang mengarah pada siksa api neraka. Sehingga peranan agama dalam konsep sebuah kehidupan menjadi senjata besar bagi setiap umat manusia dalam melepaskan belenggu diri yang mengikatnya.

Permaslahan – permasalahan yang bersifat religius yang dihadapi manusia dalam hidupnya diselesaikan dengan cara berserah diri pada Sang Pencipta melalui beribadah dan spiritualitas sendiri antara manusa “hamba” dan Tuhannya. Meski terkadang permasalahan yang ada tanpa sebuah solusi pasti dan dengan kepasrahan yang harus dijalaninya dengan lapang hati. Sedangkan permasalahan – permasalahan sosial masyarakat memicu terjadinya sebuah konsep tentang peranan agama dalam konteks kehidupan dan permasalahan sosial yang ada “pembebasan” yang pada dasarnya telah diusung oleh setiap agama yang ada didunia ini. Relevansi sebuah agama menuntut sebuah solusi praktis dalam sebuah permasalahan sosial, belenggu dan pembebasan terhadap segala bentuk penindasan serta penjajahan. Agama memiliki fungsi yang selalu dipertanyakan oleh banyak kalangan atau sebagian komunitas tentang peranannya dalam masalah – masalah sosial, seperti  pengentasan kemiskinan, pengurangan angka pengangguran, pembebasan dari penjajah “kemerdekaan”, penindasan dan lain hal yang menghambat kemerdekaan umat manusia, baik dalam berfikir, bertindak serta beragama.

Agama yang ada dinilai serta dirasa tidak dapat memberi jalan keluar dan solusi praktis terhadap permasalahan sosial yang timbul, sehingga diperlukannya kombinasi dan sinergi yang baik antara agama dan solusi sosial dari sebuah permasalahan sosial yang ada. Dengan kata lain agama tak dapat banyak membantu dalam hal ini. Sehingga diperlukannya sebuah kajian dan perenungan khusus yang dapat menjadi sebuah solusi. Kecenderungan dari kita yang menganut agama hanya berbicara mengenai takdir dan nasib saja tanpa adanya solusi dan sebuah jalan keluar terhadap pengentasan kemiskinan, angka pengangguran, penindasan dan lain sebagainya.

Peranan agama dalam konteks ini mendorong terlahirnya sebuah paradigma dan pemikiran tentang sebuah konsep teologi yang berkaitan dengan pembebasan umat manusia tanpa menyisikan nilai dan norma yang ada yang kita kenal dengan sebuah Teologi Pembebasan. Dimana,

Teologi pembebasanmerupakan sebuah paham tentang peranan agama dalam ruang lingkup lingkungan sosial. Dengan kata lain Teologi pembebasan adalah suatu usaha kontekstualisasi ajaran-ajaran dan nilai keagamaan pada masalah kongkret di sekitarnya. Teologi Pembebasan merupakan refleksi bersama suatu komunitas terhadap suatu persoalan sosial.

Kesalahpahaman tentang konsep sebuah teologi pembebasan yang dianggap sebagai bentuk perlawanan dan ideologi sosialisme atau ideologi kiri menjadi permasalahan yang dihadapi. Sehingga konsep tentang sebuah agama dan peranannya dalam melepaskan belenggu dan jeratan dunia selalu berkonotasi negatif atau berhaluan kiri. Jika kita sadari bahwa setiap agama yang ada merupakan sebuah alat untuk membebaskan umat manusia dari segala belenggu yang ada dan tercipta.

Sentuhan yang sama pada dasarnya namun dianggap sedikit berbeda menyebabkan teologi atau agama yang berbicara mengenai kemerdekaan dan pembebasan sering kali dianggap sebagai suatu resistensi terhadap pertahanan suatu kekuasaan dan negara serta dianggap sebagai suatu ancaman. Jika kita sedikit berpikir positif maka akan terlihat sisi idealisme sebuah agama berkaitan dengan permasalahan sosial yang ada terhadap konteks pembebasan dan permasalalahan yang ada.

Agama memandang semua manusia sama dihadapan Tuhan dan yang membedakannya hanyalah amal perbuatannya.

Agama mengutuk suatu bentuk penjajahan dan penindasan dimuka dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun