Mohon tunggu...
wahidil qohar
wahidil qohar Mohon Tunggu... -

Hingga saat ini aku masih menyangsikan keberadaan ku didunia yang tidak pernah aku bayangkan atau aku impikan sebelumnya. Dimana satu dunia yang terlihat sangat manis dan baik, tetapi penuh dengan kepura – puraan dan kemunafikan yaitu menjadi seorang guru. Dimataku menjadi seorang guru memiliki dua tanggung jawab yang sangat besar, yaitu tanggung jawab moril dan spirituil yang mungkin akan dipertanggung jawabkan kelak. Itupun jika dunia yang selalu diceritakan dalam kitab suci memang benar – benar ada.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Agama Sebuah Manifestasi Politik

25 November 2010   15:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:18 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perkembangan sebuah agama dibelahan dunia manapun merupakan sebuah manifestasi poltik dan penguasa yang sedang memegang tampu kekuasaannya dalam mempertahankan kekuasaan dan serta untuk menancapkan kuku – kuku kekuasaannya terhadap daerah yang diinginkannya berserta sumber daya yang ada didalamnya. Sehingga agama merupakan sisa – sisa masalah masa lalu dan polemik yang ada dahulu yang tak terpecahkan hingga kini dan bersifat sangat sensitif untuk dipecahkan atau bahkan diurai sekalipun. Dogma – dogma yang membelenggu serta mewarnai sebuah agama yang ada kini merupakan sebuah doktrin – doktrin ortodok dengan mengatasnamakan sebuah nama Tuhan sebagai Sang Pencipta yang dihubung – hubungkan demi sebuah tujuan politik yang ada.

Tuhan tidak menciptakan sebuah agama dan pengistemeweaan atas sebuah agama yang pernah ada dan telah tercipta. Sehingga tidak dibenarkan sekali jika ada perpecahan dan  pertumpahan darah atas sebuah nama agama dan atas nama satu Tuhan sebagai Yang Tunggal diatas bumi-Nya. Hal ini disebabkan karena ke-Maha Esa-an, ke-Maha Adilan, ke-Maha Arifan, Maha Kasih dan Maha Sayang dari Sang pencipta terhadap segala mahluk yang telah diciptakan-Nya dalam satu bumi yang ditopang-Nya sendiri.

Sebagai contoh dan logika berfikir sederhana adalah,

Jika memang Tuhan menurunkan sebuah agama dimuka bumi ini, maka ;

1. Kenapa Tuhan sendiri harus merevisi kitab – kitab suci yang diturunkan-Nya melalui Jibril Sang Mahluk Baik hati dan sngat Penurut tersebut kepada Utusannya “Rasul” yang mengemban kitab-Nya baik Taurat, Zabur, Injil atau bahkan Al-Qur’an sekalipun ?

2. Jika memang Tuhan menurunkan kitab-Nya dan melakukan revisi atas penerbitan sebuah isi dunia dalam beberapa helai kertas, Apakah mungkin semesta yang sangat luas ini dapat diuraikan dalam satu bundel dan helaian kertas yang terangkum dalam sebuah kitab usang ?

3. Kenapa harus ada pertumpahan darah dan peperangan atas nama Tuhan yang sama dibumi-Nya yang sama pula?

Jika memang sudah ditulis dan dijelaskan tentang keberadaan Utusan Penutup dan Terakhir sebagai penyampai wahyu Tuhan yang telah diturunkan-Nya dimuka bumi ini. Toh nyatanya kini sering sekali terjadi dan telah terjadi revisi atas sebuah hukum Tuhan yang dapat dengan mudah diselesaikan dan tidak sedikit sekali menuai kontradiksi dalam masyarakat

4. Jika memang ada suatu penghargaan dan hukuman yang diberikan oleh Tuhan atas sebuah agama, mengapa harus ada diskriminasi dan pengistimewaan terhadap salah satu agama saja ?

Tuhan tidak pernah menciptakan agama sebagai alat pemecah belah persatuan umat manusia dan tidak membenarkan adanya pertumpahan darah atas nama-Nya dan terjadi dibumi-Nya. Tuhan menciptakan segala perbedaan yang ada satu sama lain dan tak ada kesamaan secara identik dengan tujuan agar satu sama lain saling mengenal, saling menjaga dan saling belajar dengan sesama serta berfikir untuk sebuah ke-Agungan Tuhan agar dapat berjalan dengan harmonis dan satbil.

Politik yang ada dalam segala hal pada dasarnya bersumber dari sebuah hal dasar yaitu rumah tangga yang dikembangkan secara luas serta meluas guna mencapai suatu tujuan bersama atau dengan mempertahankan tujuan tersebut secara bersama. Namun dalam menemukan dan merumuskan sebuah tujuan bersama, terkadang tidak mudah dan sering sekali menemukan suatu hambatan yang disebabkan karena perbedaan kebutuhan dan konsep berfikir yang ada. Begitu pula dalam upaya mempertahankan kekuasaan yang telah diraihnya maka sangat sulit sekali dikuasai dan selalu ada yang tidak suka serta ingin menjatuhkan kekuasaan tersebut, sehingga diperlukan suatu metode – metode dalam mempertahankan kekuasaan tersebut termasuk tipu muslihat dan hal naif serta kotor pun dapat diginakan dalam urusan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun