Kebahagiaan(ku) lukisan congkak dalam palung hati…
Merana(ku) terseok tak tentu arah…
Lalu dimanakah duduk dan berdiriku …?
Sehingga aku lupa tujuan akan ku…
Sekarangpun sama dengan kemarin…
Bukankah(ku) mentasbihkan bahwasanya kebahagiaan(ku) tak harus di ratapi (milik) orang lain…?
Perbendaharaan sajak(ku) biarkan segala sesuatunya menghampiri(ku)…
toh sepertinya Dia seringkali tak bosan mengintip(ku) dari balik tirai…
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI