Sumber Gambar: Freepik.com
Kita tentunya sering mendengar istilah gaya belajar dan banyak dari kita mencari istilah-istilah tersebut serta macamnya di internet. Para konten kreator sering mengatakan "inilah gaya belajar yang cocok buat kalian dijamin akan mudah paham dan diingat". Padahal pada kenyataannya nggak semua gaya belajar itu cocok buat kita. Karena kita tentunya punya kecenderungan atau ciri khas dalam belajar dan setiap orang memiliki gaya belajarnya masing-masing. Tetapi, terkadang guru dan orang tua memaksakan keinginannya seperti apa yang mereka pikirkan.
Kita tahu sendiri bahwa sebagai seorang anak maupun siswa kita merasa punya gaya belajar kita sendiri dan sering mengguming di hati kecil "cara yang kita inginkan bukan seperti itu loh, bukan kayak gitu, tetapi seperti ini". kita, orang tua, mauapun guru tetap teguh dengan pendapatnya masing-masing.
Namun, tidak ada salahnya untuk kita memiliki lebih dari satu macam gaya belajar, sebab dengan berbagai macam gaya belajar kemudian saling mengkombinasikannya kita akan lebih mudah memahami materi yang dipelajari. DePorter dan Hernacki (2010) menyebutkan gaya belajar seseorang merupakan  kombinasi bagaimana seseorang menyerap dan kemudian mengolah informasi yang didapatkan.
Apakah gaya belajar bisa berubah?
Kita sebagai manusia memiliki sifat alamiah yaitu dapat berdaptasi menyesuaikan keadaan yang ada. Tentunya gaya belajar juga dapat berubah sesuai keadaan dan kebutuhan yang diperlukan. Nggak mungkin dong kita akan menggunakan gaya belajar itu-itu saja. Pastinya kita akan akan tertinggal dengan lainnya karena kita tidak dapat menyesuaikan dengan keadaan yang ada. Oleh sebab itu, penting adanya peran guru dan orang tua untuk mengenalkan serta mengajarkan beberapa macam gaya belajar. Diharapkan mereka dapat menyerap infromasi secara maksimal dengan mengetahui gaya belajarnya pada pembelajaran yang berlangsung (Pangesti, 2018).
Felder (1996) dalam pengesti, gaya belajar berfungisi sebagai kerangka yang baik dalam merancang pemberlajaran yang memilki persepektif yang luas. Hal ini bertujuan agar kebutuhan belajar para siswa dipastikan dapat terpenuhi sesuai kategori gaya belajarnya. Hal tersebut dapat diistilahkan dengan "teaching around the cycle".
Apa saja jenis gaya belajar?
Sebenarnya gaya belajar itu banyak sekali, sayangnya selama ini banyak dari kita mengkelompokkannya menjadi tiga bagian besar saja. Yang pertama menggunakan gaya visual (meggunakan penglihatan), gaya auditori(menggunakan pendengaran), dan gaya kinestetik (menggunakan fisik). Ketiga bagaian tersebut memiliki jangkauan yang luas sekali. Sehingga gaya belajar pada anak kurang terperinci.
Didasari teori Howard Gardner gaya belajar menurut behavioris Scoot Black , yaitu: