Mohon tunggu...
Wahid Aditiono
Wahid Aditiono Mohon Tunggu... Guru - Guru BK SMP

Mahasiswa Program Profesi Guru Prajabatan BK FKIP UAD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Strategi Layanan Peer Counseling untuk Siswa Loneliness di Masa Pandemi Covid-19

12 Juni 2022   16:42 Diperbarui: 12 Juni 2022   17:19 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perubahan pola pembelajaran selama masa pandemi covid 19 di Indonesia memiliki dampak yang signifikan. Dampak yang terlihat dari pembelajaran di masa pandemi yaitu munculnya masalah-masalah dalam diri peserta didik, baik dari segi pola pembelajaran, karakter siswa, 

hingga masalah-masalah yang muncul pada diri peserta didik selama pembelajaran online. Munculnya dampak tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Guru BK dalam proses pendampingan dan pengoptimalan perkembangan peserta didik di sekolah. 

Salah satu hal yang menjadi fokus dampak yang dialami peserta didik dalam hal ini adalah keadaan psikologis siswa yang mana selama masa pandemi siswa bergejala mengalami kesepian (Loneliness).

Pandemi yang telah berlalu hampir 2 tahun ini memberikan efek psikologis bagi siswa di sekolah. Gejala yang nampak dalam hal ini adalah rasa kesepian dalam diri siswa karena selama masa pandemi tidak bertemu dengan temen-teman bermain, keluarga yang berjauhan, lingkungan sosial dan bahkan merasa terisolir di dalam rumah karena aturan yang diterapkan. 

Loneliness (kesepian) yang dialami siswa dapat dilihat dari segi latar belakang yang menyebabkannya dan dilihat dari aspek-aspek kesepian (loneliness) dapat mempengaruhi kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik.

 Selain itu asesmen yang dilakukan oleh guru BK di sekolah mendapatkan data bahwa siswa memiliki permasalahan dengan teman sebaya, lingkungan hingga memiliki masalah dengan orang tuanya. Hal ini menjadi fakor munculnya kesepian dalam diri siswa.

Guru BK di sekolah menjadi pihak yang dapat mendampingi siswa untuk mengentaskan masalah-masalah yang di alaminya, baik secara individu maupun kelompok. Namun kenyataan dilapangan masih banyak siswa yang enggan untuk secara terbuka dan utuh mengemukakan masalahnya kepada Guru BK. 

Berangkat dari hal itu strategi yang dapat di lakukan guru BK untuk mengoptimalkan layanan BK di sekolah adalah dengan mengambil peran Peer Counseling/Konseling Sebaya di sekolah. Layanan ini menjadi salah satu alternatif untuk membantu guru BK dalam mengentaskan masalah siswa.

Strategi layanan Peer Counseling/Konseling Sebaya menjadi alternatif layanan yang tepat untuk mengurai ketidak nyamanan siswa bercerita dengan guru BK, karena pada fase ini siswa akan lebih terbuka dan nyaman dengan bercerita, berkomunikasi melalui teman sebayanya. 

Peran Peer Counseling/Konseling Sebaya menjadi penting untuk membantu teman-temannya mengatasi masalah yang dihadapi. Namun sebelum menjadi Peer Counseling/Konseling Sebaya harus dilakukan pelatihan dan pendampingan oleh guru BK untuk menguasai keterampilan-keterampilan dasar Peer Counseling/Konseling Sebaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun