Ketela, yang lebih dikenal sebagai singkong atau cassava, adalah salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan di negara-negara tropis, termasuk Indonesia. Dalam bahasa ilmiah, ketela disebut Manihot esculenta. Ketela tumbuh dengan baik di berbagai jenis tanah, meskipun lebih menyukai tanah yang subur dan lembab. Tanaman ini dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 2-3 meter dengan batang tegak dan daun yang lebar serta berbentuk seperti jari. Umbi ketela, bagian yang paling banyak dimanfaatkan, mempunyai bentuk silindris dan dapat mencapai panjang hingga satu meter, tergantung pada varietas dan kondisi pertumbuhannya.
Umbi ketela memiliki kulit yang berwarna coklat atau kuning dan daging yang berwarna putih atau kuning, tergantung pada jenisnya. Rasa ketela cenderung netral, sehingga mudah diolah menjadi berbagai jenis makanan. Tanaman ini juga dikenal tahan terhadap berbagai kondisi cuaca dan hama, menjadikannya pilihan yang baik untuk dibudidayakan di daerah dengan tantangan pertanian yang beragam. Bagian yang paling sering dimanfaatkan dari tanaman ini adalah umbinya. Umbi ketela memiliki bentuk silindris dan dapat mencapai panjang satu meter atau lebih, tergantung pada varietas dan kondisi pertumbuhannya. Kulit umbi ketela umumnya berwarna coklat atau kuning, sedangkan daging umbi bisa berwarna putih atau kuning, tergantung pada jenisnya.
Ketela dikenal karena rasa yang cenderung netral, sehingga mudah diolah menjadi berbagai jenis makanan. Tanaman ini juga dapat tumbuh dengan baik di berbagai jenis tanah, termasuk tanah yang kurang subur. Hal ini membuat ketela menjadi pilihan yang ideal untuk ditanam di daerah dengan kondisi tanah yang bervariasi.
Ketela adalah sumber karbohidrat kompleks yang baik, memberikan energi yang tahan lama bagi tubuh. Ini menjadikannya alternatif yang ideal untuk nasi atau makanan pokok lainnya, terutama di daerah yang memiliki keterbatasan akses terhadap beras. Selain karbohidrat, ketela mengandung berbagai vitamin dan mineral penting seperti vitamin C, folat, kalsium, dan zat besi. Nutrisi ini berkontribusi pada kesehatan tulang dan sistem imun, serta mendukung proses metabolisme tubuh,sehingga cocok untuk orang yang memiliki masalah pencernaan atau yang membutuhkan makanan lembut, seperti anak-anak dan orang lanjut usia. Bagi mereka yang memiliki intoleransi gluten, ketela adalah pilihan yang baik karena bebas gluten. Ini membuatnya menjadi alternatif yang aman untuk tepung terigu dalam berbagai resep.
Melihat semua manfaat dan keunikan yang ditawarkan ketela, tidak ada salahnya untuk menjadikannya sebagai bagian dari pola makan sehari-hari. Ketela tidak hanya lezat dan mudah diolah, tetapi juga memberikan berbagai nutrisi penting yang mendukung kesehatan tubuh. Dengan berbagai cara pengolahan, ketela bisa menjadi alternatif yang sehat dan lezat sebagai sumber karbohidrat. Selain itu, ketela juga memberikan berbagai nutrisi penting bagi tubuh, menjadikannya pilihan yang baik untuk diet seimbang. Melihat semua manfaat dan keunikan yang ditawarkan, tidak ada salahnya untuk menjadikan ketela sebagai bagian dari pola makan sehari-hari. Mari kita eksplorasi lebih lanjut dan nikmati kelezatan serta manfaat dari ketela.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H