Mohon tunggu...
Wahdi Ar
Wahdi Ar Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Penikmat Kretek yang bisa baca tulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nasionalisme, Marhaenisme, dan Leninisme: Perspektif Perjuangan dan Keadilan Sosial

21 Januari 2025   13:42 Diperbarui: 21 Januari 2025   13:42 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Soekarno,(Sumber:https://images.app.goo.gl/pMFDTsWdMt2DPqKv5)

Nasionalisme, Marhaenisme, dan Leninisme adalah tiga konsep ideologi yang memiliki pengaruh besar dalam membentuk pemikiran perjuangan bangsa di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. 

Meskipun memiliki akar sejarah dan geografis yang berbeda, ketiga konsep ini dapat dilihat dalam konteks perjuangan melawan penindasan dan upaya menciptakan keadilan sosial.

Artikel ini akan membahas ketiga konsep tersebut, menganalisis kesamaannya, dan mengeksplorasi bagaimana konsep-konsep ini dapat diaplikasikan dalam konteks modern.

Nasionalisme adalah paham yang menekankan pentingnya kesetiaan dan kebanggaan terhadap bangsa dan negara.

Dalam sejarah, nasionalisme sering menjadi kekuatan pendorong dalam melawan kolonialisme dan imperialisme.

Di Indonesia, nasionalisme menjadi fondasi perjuangan kemerdekaan yang dipelopori oleh tokoh-tokoh seperti Soekarno, Hatta, dan Sutan Sjahrir.

Nasionalisme Indonesia memiliki karakteristik unik yang memadukan keberagaman budaya dengan semangat persatuan.

Soekarno menyebutnya sebagai "nasionalisme yang berkemanusiaan," yang tidak hanya memperjuangkan kedaulatan bangsa tetapi juga keadilan bagi semua manusia.

Pandangan ini tercermin dalam konsep Pancasila, yang menjadi landasan ideologi negara.

Nasionalisme memiliki peran penting dalam membangun identitas kolektif dan solidaritas. 

Namun, tantangan utama nasionalisme modern adalah memastikan bahwa semangat kebangsaan tidak menjadi eksklusif atau menimbulkan konflik dengan komunitas global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun