PKM merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan, mewadahi, dan mengembangkan potensi kreatif serta inovatif mahasiswa. Salah satu sub-programnya adalah PKM Kewirausahaan, yang memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan ide bisnis yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Tim PELUK adalah salah satu kelompok PKM yang lolos di Universitas dr. Soebandi dan tim pertama dengan skema kewirausahaan (PKM-K). Pelaksanaan PKM berlangsung selama 3-4 bulan yaitu sejak bulan Mei-Agustus. Diketuai oleh Wahdania Raihannita Salsabila Putri yang beranggotakan Firda Anis Maslaha sebagai sekretaris, FebyYanti SalsaBilla sebagai bendahara, Putri Hoirotun Nisa bagian produksi, Nor Hayati bagian pemasaran dan dibimbing oleh bapak Mohammad Rofik Usman, M. Si. Dengan judul inovasi  yaitu PELUK : Obat Diare Manis dari Bluluk. PELUK adalah permen yang terbuat dari bluluk atau bakal buah kelapa muda yang bekhasiat sebagai antidiare.
Di kabupaten Jember Bluluk kelapa belum dimanfaatkan secara khusus sehingga pada saat musim buah banyak buah dari tanaman ini yang berjatuhan. Masyarakat Jember umumnya menggunakan bluluk sebagai suplemen antidiare secara langsung walaupun rasanya sangat pahit. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jember pada tahun 2020 diperoleh 2090 kasus diare di kecamatan patrang, 1857 kasus diare di Sumbersari dan 1103 di Kaliwates angka tersebut naik dari data pada tahun 2016 (Dinas Kesehatan, 2016).
Tinggi nya jumlah kebutuhan Masyarakat terhadap obat diare dan kurangnya pemanfaatan bluluk kelapa yang terdapat di Kabupaten Jember membuat kami berinisiatif untuk menciptakan cara baru dalam pembuatan obat diare menggunakan bluluk kelapa dengan rasa dan tampilan yang menarik Bernama Peluk (Permen Bluluk).
Tim PELUK melakukan survei dan pengumpulan bluluk di daerah Wuluhan, Ambulu, Glagahwero, serta di luar Jember yaitu Banyuwangi. Setelah mendapatkan bluluk, tim PELUK melakukan proses perajangan dan pembuatan simplisia kering untuk dijadikan serbuk. Serbuk ini kemudian diekstraksi hingga menghasilkan ekstrak kental bluluk. Ekstrak inilah yang menjadi bahan utama dalam formulasi permen bluluk.
Permen bluluk ini hadir dalam dua varian, yaitu untuk penderita diabetes (DM) dan non-diabetes (non-DM), sehingga dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Dengan varian ini, PELUK diharapkan bisa menjadi solusi kesehatan yang inklusif dan bermanfaat bagi banyak orang.
Saat ini, tim PELUK sedang dalam tahap produksi massal dan pemasaran. PELUK akan tersedia di apotek-apotek terdekat dan juga dapat dibeli melalui berbagai platform marketplace serta media sosial. Langkah ini diambil untuk memastikan produk inovatif ini dapat diakses oleh masyarakat luas dengan mudah. Terus ikuti kegiatan kami di https://linktr.ee/pkmkudspeluk
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI