kecil ku merangkak, tumpukan siku diatas tanah berlendir
menjilat serbuk sisia bara yang tersapu anginÂ
sejuk,mati rasa kumenangis meraung
mendengar dentingan nada, merayuku tuk menengok berbalik
mereka dengan bertelanjanag dada meneteskan peluh kesenangan batin
nada itu keluar dari sana
kudiam dalam kebisingan merekaÂ
hanyut seolah tengah bersetubuh dengan  rutinitas itu
kening berkerut, seolah tak mampu utarakan kesenangan
bermain bersama lewat nada
gadis gadis muda tertawa lepas, pujangga dengan gagah mendekat berbekal moral
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!