Mohon tunggu...
wagiyo atiq
wagiyo atiq Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pembaruan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah

13 November 2024   11:28 Diperbarui: 13 November 2024   13:14 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumen pribadi informasi pendidikan

Pentingnya Pembaruan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah


*Ganti menteri ganti kebijakan, ganti menteri ganti kurikulum". Kalimat ini sering terlontar dari seseorang seiring pergantian kepeminpinan Nasional. Isu pergantian, perubahan, penyempurnaan, dan pembaruan kurikulum santer terdengar di kalangan masyarakat dan memenuhi pemberitaan di media sosial. Mengapa perlu dilakukan pembaharuan terhadap kurikulum? Berikut ini beberapa alasan urgensinya pembaruan kurikulum pendidikan, diantaranya:
1. Menyesuaikan kebutuhan, perkembangan dan perubahan zaman.
2. Memenuhi kebutuhan dan tuntutan DU/DI/Lapangan Kerja.
3. Memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang ada pada kurikulum sebelumnya.
4. Mengikuti dan menyesuaikan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masa kini.
5. Menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang handal sesuai kebutuhan masa kini.

Pembaharuan Kurikulum penting dilakukan sebagai upaya penyempurnaan kurikulum sebelumnya. Aspek-aspek Kurikulum Merdeka yang sudah baik perlu dilanjutkan dan yang kurang baik perlu ditinjau ulang.  

Adapun isu-isu santer terkait kurikulum antara lain:
a. Penambahan pelajaran coding dan Artificial Intelligency (AI). Peserta didik mulai Pendidikan D asar akan dikenalkan dengan bahasa pemrograman dan teknologi yang memungkinkan mesin melakukan aktivitas meniru intelektualitas manusia.
b. Penerapan matematika sejak anak usia dini (Taman Kanak-kanak).
c. Penerapan pembelajaran Deep Learning,  sebuah konsep pembelajaran yang lebih mendalam dan analisis.
d. Pengurangan mata pelajaran agar peserta didik tidak terbebani dengan banyaknya materi mata pelajaran. 

e. Penerapan tiga elemen kurikulum deep learning, yaitu: Mindfull Learniny,  Meaningfull Learning dan Joyfull Learning.
f. Kembalinya Ujian Nasional (UN) pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
g. Penerapan kembali sistem NEM untuk memasuki jenjang Pendidikan Menengah.
h. Pemberlakuan Naik Kelas bagi peserta didik yang memenuhi kriteria kenaikan kelas. Demikuan sebaliknya bagi peserta didik yang benar-benar tidak memenuhi persyaratan kenaikan kelas harus tinggal kelas.
i. Penulisan Raport merah bagi peserta didik yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal.

Masukan dari berbagai elemen bangsa terkait perubahan, pergantian, penyempurnaan, peremajaan, perekayasaan dan pemba(ha)ruan kurikulum perlu disikapi secara bijak oleh para pemangku kebijakan. Yang lebih penting lagi adalah realisasi dari sebuah kebijakan bukan semata banyaknya agenda yang dilontarkan dan iming-iming semata.

Penulis: compasiana. com/wagiyoatiq
Edisi 13 November 2024. Sumber berbagai sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun