Mohon tunggu...
Wafy _
Wafy _ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

( Wafiyuddin/tidak suka bolos sekolah/rajin mengaji/dan tidak sombong )

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Masyarakat Miskin

7 Juli 2024   15:14 Diperbarui: 7 Juli 2024   15:23 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masyarakat miskin di Indonesia masih menjadi tantangan besar yang harus dihadapi oleh pemerintah dan seluruh elemen masyarakat. Kemiskinan tidak hanya berarti kurangnya pendapatan, tetapi juga melibatkan keterbatasan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat miskin menjadi langkah krusial untuk mengatasi masalah ini dan mendorong kemandirian serta kesejahteraan mereka.

Pemberdayaan masyarakat miskin adalah upaya yang terstruktur untuk memberikan mereka kemampuan dan kesempatan agar dapat meningkatkan taraf hidupnya. Salah satu cara yang efektif adalah melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan tidak hanya dalam bentuk formal, tetapi juga non-formal seperti pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Misalnya, program pelatihan kejuruan bagi remaja dan dewasa muda yang memungkinkan mereka untuk memiliki keterampilan yang dapat digunakan untuk mencari pekerjaan atau membuka usaha sendiri. Dengan bekal keterampilan, mereka akan lebih mandiri dan tidak bergantung sepenuhnya pada bantuan pemerintah atau pihak lain.

Selain itu, akses terhadap modal dan sumber daya juga sangat penting. Banyak masyarakat miskin yang memiliki potensi untuk berwirausaha tetapi terhambat oleh kurangnya modal. Program kredit mikro dengan bunga rendah atau bahkan tanpa bunga dapat menjadi solusi untuk membantu mereka memulai usaha. Pendampingan dan bimbingan usaha juga diperlukan agar usaha yang dibuka dapat berkembang dan berkelanjutan. Dengan adanya dukungan ini, masyarakat miskin dapat lebih berdaya dalam mengelola usaha mereka dan meningkatkan pendapatan keluarga.

Selanjutnya, partisipasi aktif dari masyarakat itu sendiri sangat diperlukan dalam proses pemberdayaan. Masyarakat harus dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program-program pemberdayaan. Pendekatan ini dikenal dengan nama community-based development (pembangunan berbasis komunitas), di mana masyarakat berperan sebagai subjek, bukan objek pembangunan. Dengan demikian, program yang dijalankan akan lebih sesuai dengan kebutuhan dan potensi lokal.

Peran pemerintah dan sektor swasta juga tidak kalah penting. Pemerintah harus menyediakan kebijakan dan regulasi yang mendukung pemberdayaan masyarakat miskin, seperti penghapusan birokrasi yang rumit dalam pengajuan bantuan atau kredit usaha. Sektor swasta dapat berkontribusi melalui program corporate social responsibility (CSR) yang berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat miskin.

Pemberdayaan masyarakat miskin bukanlah tugas yang mudah dan memerlukan sinergi dari berbagai pihak. Namun, dengan komitmen dan upaya yang berkelanjutan, kemiskinan dapat diatasi dan masyarakat miskin dapat hidup lebih sejahtera dan mandiri. Langkah-langkah pemberdayaan ini tidak hanya memberikan mereka kail untuk menangkap ikan, tetapi juga mengajarkan cara menangkap ikan sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara berkelanjutan. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Urgensi penyadaran dalam pemberdayaan masyarakat adalah untuk menyadarkan masyarakat akan kebutuhanya. Untuk mencapai kondisi yang diinginkan beberapa pola fikir seperti mereka sering mengeluhkan biaya atau modal yang tidak cukup untuk melakukan sesuatu. Membuat usaha ini dan itu semuanya sulit, tidak berani membuat keputusan sendiri, merasa nyaman dengan situasi yang ada meskipun kondisi tersebut tidak berani membuat keputusan. Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan di atas, penulis ini mencoba untuk menjelaskan problematika pemberdayaan masyarakat miskin dengan fokus utama permasalahan yang nantinya akan dikaji mengenai problematika masyarakat miskin. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun