Kelebihan    :
1. Relevansi Topik: Artikel ini membahas isu penting terkait kemiskinan di Indonesia, terutama di wilayah dengan mayoritas Muslim, menjadikannya sangat relevan secara sosial dan ekonomi.
2. Penggunaan Indeks yang Tepat: Dengan menggunakan IHDI sebagai salah satu variabel, artikel ini menawarkan perspektif baru dalam mengukur pembangunan manusia dari sudut pandang Islam, serta menunjukkan upaya mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam analisis pembangunan.
3. Metodologi yang Kuat: Penggunaan regresi data panel dan model random effect memungkinkan analisis yang lebih mendalam, menangkap perubahan variabel dari waktu ke waktu, dan mengontrol variabel yang tidak teramati.
4. Analisis Komprehensif: Artikel ini tidak hanya fokus pada zakat dan IHDI, tetapi juga mempertimbangkan variabel lain seperti PDRB dan TPT, memberikan pandangan yang lebih menyeluruh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan.
5. Hasil yang Signifikan: Temuan bahwa zakat memiliki dampak negatif signifikan terhadap kemiskinan memberikan bukti empiris kuat tentang peran zakat dalam pengentasan kemiskinan, yang bisa dijadikan dasar untuk kebijakan publik.
6. Implikasi Kebijakan yang Jelas: Artikel ini menawarkan rekomendasi kebijakan yang konkret, seperti peningkatan penghimpunan dan distribusi zakat, yang dapat diimplementasikan oleh pemerintah dan lembaga terkait.
7. Literatur yang Terbatas: Dengan mengisi kekosongan dalam literatur terkait IHDI dan aplikasinya di Indonesia, artikel ini memberikan kontribusi penting untuk penelitian lebih lanjut di bidang ini.
8. Keterbukaan untuk Penelitian Lanjutan: Artikel ini membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut tentang pengaruh zakat dan IHDI di berbagai daerah atau dalam konteks yang berbeda, serta potensi untuk mengembangkan model analisis yang lebih kompleks.
Secara keseluruhan, artikel ini memberikan kontribusi signifikan dalam memahami hubungan antara zakat, IHDI, dan kemiskinan, serta menawarkan solusi praktis untuk mengatasi masalah sosial yang mendesak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H