Dari sudut pandang Islam, emosi juga merupakan ujian dari Allah. Hal ini berarti bahwa Allah telah menciptakan dalam diri manusia kemampuan untuk tertawa dalam diri manusia dan untuk menangis, untuk bersukacita dan untuk merenungkan penyebab hal tersebut. Begitu juga emosi identik dengan perasaan hati seseorang dalam menghadapi situasi, atau pengalaman, emosi merupakan persepsi dari reaksi terhadap situasi tertentu. Emosi umumnya dikategorikan sebagai positif atau negatif. Emosi positif biasanya membawa kesenangan, sedangkan emosi negatif menyiratkan kesusahan.Â
Penyebab Timbulnya EmosiÂ
Faktor internal
Faktor internal yaitu terdapat dari perasaan diri sendiri, seperti perasaan tidak percaya diri pada diri sndiri, Perasaan kecewa terhadap diri sendiri, dll. Faktor intern lainnya dapat bersumber dari nafsu, sehingga Yusuf As, menyatakan : "Nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku" (QS Yusuf :53).
Faktor eksternal
Faktor eksternal yaitu timbulnya emosi seseorang terdapat dari luar seperti perlakuan seseorang di lingkungan sekitar, lingkungan sekitar maupun sekolah, keraguan atau was-was. Sebagaimana disebutkan dalam QS Al Hijr: 39 yang berarti "Iblis berkata: Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya".
Cara menangani emosi menurut islam
Sabar dan bersyukur adalah salah satu cara untuk meredam emosi, sabar dan bersyukur memiliki peran penting dalam membentuk sikap dan mentalitas kita terhadap hidup. Keduanya membantu kita menghadapi tantangan dengan kepala tegak dan hati yang lapang. Dengan sabar, kita belajar untuk bersikap tenang dan tidak terburu buru dalam mengambil keputusan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H