Mohon tunggu...
muhammad wafiq islami
muhammad wafiq islami Mohon Tunggu... Mahasiswa -

mahasiswa ilmu komunikasi fakultas ilmu sosial dan humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta angkatan 2015

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Kemolekan “Gunung Kembar” di Atas Waduk Mini

3 Januari 2016   19:12 Diperbarui: 3 Januari 2016   20:36 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Libur tahun baru bingung ingin kemana? Mungkin Yogyakarta menjadi salah satu pilihan kota yang tepat untuk menghabiskan liburan tahun baru ini yang tinggal beberapa hari lagi. Kota yang sering disebut kota pelajar ini bukan hanya terkenal karena prestasi para pelajarnya saja, namun juga terkenal karena tempat-tempat wisatanya yang memanjakan para pelancong dalam maupun luar negeri.

Mulai dari wisata sejarah hingga wisata yang masih asri akan alamnya semua ada di kota Yogyakarta ini. Kota Yogyakarta bukan juga hanya terkenal akan keindahan pantainya saja tapi juga keindahan kotanya yang bisa dinikmati dari ketinggian, salah satunya dari ketinggian puncak bukit Banjaroya yang terletak di kabupaten Kulonprogo yang akan saya share berikut ini.

Wisata alam puncak bukit Banjaroya ini terletak di dataran tinggi perbukitan Menoreh. Lebih tepatnya di desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Saat cuaca cerah memang waktu yang tepat untuk mengunjungi objek wisata alam puncak bukit Banjaroya ini. Karena pengunjung dapat melihat keindahan dan kemolekan gunung kembar disisi utara perbukitan yaitu gunung Merbabu dan gunung Merapi. Sungguh menyedapkan mata.

Untuk mencapai objek wisata alam tersebut dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat yang berjarak kurang lebih 30 Km dari pusat kota Yogyakarta. Dengan rute melewati persimpangan ringroad Demak Ijo lurus kebarat melalui jalan Godean sampai sungai progo masih lurus lagi ke barat hingga menemukan persimpangan Kenteng belok ke kanan melewati jalan Nanggulan-Mendut. Sesampainya di persimpangan Dekso masih lurus terus ke arah Kalibawang hingga menemukan rest area pasar Bendo Potronalan, dari rest area tersebut belok ke kiri melalui jalan yang mulai menanjak dan sempit. Para pengunjung diharap berhati-hati saat melewati jalan yang mulai menanjak tersebut.

Kurang lebih 10 menit dari jalan yang mulai menanjak tadi, pengunjung akan tiba ditempat yang sungguh mempesona yaitu puncak bukit Banjaroya atau yang lebih terkenal dengan sebutan embung Banjaroya karena didalam objek wisata alam ini terdapat embung atau waduk mini yang digunakan oleh warga sekitar untuk menampung air hujan dan juga digunakan untuk membudidayakan ikan. Selain terdapat waduk mini dan pemandangan gunung Merapi-Merbabunya, objek wisata alam waduk mini Banjaroya juga terdapat taman bunga disekeliling waduk mininya yang menambah keindahan waduk mini Banjaroya tersendiri.

Ada yang menarik di waduk mini Banjaroya ini, yaitu terdapat patung durian berukuran besar yang diletakkan di pintu masuk waduk mini tersebut. Patung tersebut digunakan untuk menyimbolkan bahwa daerah kecamatan Kalibawang merupakan salah satu sentra buah durian terbaik di Indonesia. Jika musim durian tiba seperti musim sekarang, sering diadakan festival durian di daerah Kalibawang ini.

Untuk memasuki wisata pemandangan embung Banjaroya tersebut kita hanya perlu merogoh kocek yang sangat murah, yaitu sebesar Rp 2.000,- per orang hanya untuk membayar parkir saja. Harga boleh sangat murah tapi fasilitas yang diberikan pihak pengelola tempat wisata tersebut cukup memuaskan bagi para pengunjung.

Terdapat kamar mandi, gazebo, tempat sampah, dan penduduk sekitar yang menjajakan makanan ringan. Selain fasilitas yang diberikan pengelola setempat, pengunjung juga bisa berfoto ria ditaman bunganya yang berlatar belakang pemandangan indah dari gunung Merapi dan gunung Merbabu. Sungguh perpaduan yang sempurna!

Selain nilai plus yang disuguhkan di dalam wisata alam waduk mini Banjaroya tersebut juga masih ada kekurangannya, termasuk kurang adanya pohon-pohon besar dan rindang yang berguna untuk berteduh bagi para pengunjung dari terik sinar matahari serta kurangnya jumlah gazebo yang disediakan oleh pengelola setempat. Namun dari sekian kekurangan tersebut, waduk mini ini sangat cocok untuk dijadikan referensi yang tepat untuk tujuan wisata bersama keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun