pendidikan formal, tetapi juga aktif mengikuti berbagai kompetisi bergengsi. Salah satu prestasinya adalah menjadi peserta Lomba Esai Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan pada 13 Agustus hingga 14 November 2024. Â
Dalam kompetisi tersebut, Elin mengangkat tema "Revitalisasi Profesi Keuangan melalui Transformasi Digital." Â
"Ketertarikan saya pada tema ini berawal dari kesadaran sebagai generasi Z. Saya menyadari bahwa teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), sudah mulai diimplementasikan dalam dunia keuangan sebagai bagian dari strategi revitalisasi profesi. Sebagai generasi Z, kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi agar tetap relevan," ujar Elin. Â
Elin juga menjelaskan bahwa transformasi digital dalam profesi keuangan bukan sekadar pengadopsian teknologi baru, tetapi mencakup perubahan pola kerja, peningkatan efisiensi, dan penciptaan nilai tambah yang lebih besar, baik bagi perusahaan maupun klien. Â
"Contoh kecil implementasi transformasi digital di sektor keuangan sudah banyak terlihat, seperti layanan perbankan digital di BCA atau Mandiri, hingga platform keuangan berbasis aplikasi seperti GoPay, OVO, dan Dana. Anak muda saat ini juga semakin sadar akan investasi melalui aplikasi seperti Bibit atau Stockbit. Jadi, sangat disayangkan jika kita tidak segera beradaptasi dan meningkatkan keterampilan baru atau bahkan mengembangkan kemampuan yang sudah ada," tambah Elin. Â
Lomba Esai Nasional yang diikuti Elin ini mendapat respons luar biasa dari mahasiswa di seluruh Indonesia, dengan ratusan peserta mengajukan gagasan sesuai tema yang mereka pilih. Puncak acara ini adalah Expo Profesi Keuangan, di mana pegawai Kementerian Keuangan tidak diperkenankan ikut serta demi menjaga objektivitas penilaian. Â
Selain berprestasi di dunia akademik, mahasiswi berusia 20 tahun ini juga gemar menulis dan memiliki minat di bidang jurnalistik. Ia kerap menuangkan ide-idenya melalui tulisan dan aktif mengampanyekan edukasi berbasis gagasan. Bagi Elin, inspirasi tidak selalu harus berasal dari tindakan langsung, tetapi bisa pula melalui tulisan yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Â
"Jika kita tidak menjadi pribadi yang menginspirasi secara langsung, biarkan tulisan kita yang menjadi inspirasi bagi orang lain," tuturnya dengan penuh keyakinan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H