Mungkin kita pernah atau bahkan sering terlintas di pikiran kita pertanyaan dan rasa takut bagaimana esok? apakah uang cukup? apakah bisa makan? bagaimana kita di masa depan? apakah bisa sukses? dan segala ketakutan yang lainnya.
Ketahuilah bahwa kita hidup di dunia ini hanya menjalankan apa yang sudah ditulis oleh Allah, tugas kita hanya fokus beribadah, mencari ridho-Nya dan juga berusaha semampu kita, dan yang lainnya kita serahkan sepenuhnya kepada Allah. Sebagaimana yang tertulis di hadits
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash)
Masa depan itu sudah tertulis, maka janganlah menyibukkan pikiran kita kepada perkara yang ghaib atau sesuatu yang ada di luar kendali kita. Jika masih terlintas di pikiran kita akan ketakutan tersebut, maka hendaklah kita berprasangka yang baik kepada Allah dan percaya akan takdir-Nya yang maha indah.
Ketika kita berusaha untuk bertakwa dengan menjalankan ketaatan kepada-Nya, maka kita tidak perlu khawatir apalagi takut akan rizki yang menjadi sempit. Janganlah kita berburuk sangka kepada Allah, bahwa Allah akan menelantarkan dan membiarkan kita begitu saja hidup di dunia ini tanpa mendapatkan nikmat dari-Nya. Kita juga tidak perlu berputus asa dari rahmat Allah yang sangat luas kepada para hamba-Nya.
Fokuslah pikiramu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan oleh Allah kepadamu, dan jangan menyibukannya dengan sesuatu yang sudah dijamin untukmu.
Terlalu takut akan esok hari membuat hati menjadi gelisah, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam senantiasa berlindung dengan membaca doa ini,
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
Artinya:
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kesedihan, lemah dan malas, kikir dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang. (HR. Al-Bukhari 7/158)
Maka hendaklah ia fokus dengan hari ini, fokus terhadap sesuatu yang dihadapi nya sekarang.
Ia yang selalu berprasangka baik kepada Allah, niscaya hidupnya akan selalu diliputi oleh ketenangan, kebahagian, dan tidak mudah stress jika ditempa berbagai masalah. Ini semua berkaitan dengan Aqidah kita. Ia yang Tauhid nya kuat maka tawakkal nya juga kuat, dengan itu maka semakin enteng dalam menyikapi masalah hidup, ia yang tau bahwa Allah maha pemberi rizki, maka ia tidak takut besok makan apa, karena siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan cukupkan kebutuhan nya, seperti firman Allah yang tercantum dalam surat Ath-Thalaq : 3
وَمَنۡ يَّتَوَكَّلۡ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسۡبُهٗ ؕ
Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Hendaknya kita beriman kepada ketetapan dan takdir Allah yang baik dan juga buruknya, kita tidak akan mendapatkan sesuatu kecuali yang Allah tetapkan untuk kita, seseorang pernah berkata :
ما فاتك لم يخلق لك وما خلق لك لن يفوتك
"Apapun yang hilang darimu berarti memang tidak diciptakan untukmu. Dan apapun yang diciptakan untukmu tidak akan pernah hilang darimu.”
Cukuplah dengan doa, ikhtiar, perbaiki diri kita, dan perbaiki hubungan kita bersama Allah dengan ibadah, fokuslah terhadap sesuatu yang ada di depan kita, tawakkal kepada Allah dan mengimani segala takdir-Nya, maka insyaaAllah kita akan menjalani kehidupan dengan tenang tanpa kegelisahan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H