Mohon tunggu...
Izzul Wafa
Izzul Wafa Mohon Tunggu... Pelajar -

Prodi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta 2015

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Demonstran 4 November, Korban Agenda Media?

15 November 2016   10:52 Diperbarui: 15 November 2016   10:56 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat beraktifitas dan salam sejahtera.. hehe.. sebenarnya saya sudah ngepost opini pribadi saya ini semenjak beberapa hari yang lalu ketika masih hangat-hangatnya isu ini, namun karena kendala teknis hari ini baru sempat ngepost , itupun pake laptop pinjeman.. (aib :v).. baiklah sebelumnya saya disini hanya berniat menggagas opini saya terkait dengan Demo 4 November 2016 yang mengatasnamakan agama islam tanpa memihak pihak manapun atau bahkan menjatuhkan salah satu pihak, saya akan berusaha senetral dan se obyektif mungkin karena saya menggunakan analisa saya dari kacamata ilmu sosial (sesuai fakultas saya..) dan paradigma masyarakat luas.

Iyups..langsung saja demo 4 November 2016 atau bisa disebut peristiwa 411 merupakan isu yang baru-baru ini terjadi walaupun udah ga terlalu hangat gapapalah ya...  demo yang melibatkan seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai daerah ini mengatasnamakan agama islam yang menuntut pemrosesan hukum kepada Calon gubernur DKI jakarta Baasuki Cahyo (Ahok)  karena dianggap telah menistakan agama islam, dengan dasar surah al maidah ayat 41 ahok dianggap menghina agama islam dan akhirnya berujung pada pemanggilan ahli tafsir dari Mesir.

Kita tahu sendiri lah ya pasti ada yang namanya “Poitik” dibalik semua ini, yaa siapa lagi kalau bukan aktor-aktor politik di Indonesia, semua ini ada yang namanya budget alias uang. Tahukah anda seberapa banyak pendukung ahok? Iyaaa yang jelas sangat buanyak , kita bisa lihat di youtube juga ada banyak yang merekam video mereka sendiri untuk mendukung ahok seperti yang lagi hebohnya ibu-ibu yang menempeleng Jokowow dan SBY dengan kalimat-kalimat sadis.. pembunuhan kali ya.. hehe.

Ketika ahok menyinggung soal al maidah ayat 41 , nah itulah kesempatan bagi MUI untuk menunjukkan eksistensinya (maaf bahasanya ga nyambung).. dari putusan MUI , akhirnya FPI bergerak dan menyatakan ahok bersalah, namun presiden kita Jokowidodo tidak mengadakan proses hukum atas hal itu.

Ketika FPI muncul di media yang salah satunya populer di ILC ketika mendebat salah satu TIM Kader Basuki Cahyo Nusron wahid maka kesempatanlah bagi media untuk menyorot kasus ini, kemudian FPI mem blow-up isu ini seakan menjadi sebuah kasus yang begitu besaarrrr ... sama halnya dengan Trump dan Hilary clinton di amerika, jika di Indonesia ada ahok vs MUI.. setelah Kasus ini terblow up di media banyak sekali artis-artis yang ikut campur dan mencoba masuk kedalamnya, seperti Ahmad Dani, Ust.Yusuf mansyur dan beberapa warga yang secara narsis nongol di youtube menyampaikan opini mereka. Bahkan ahmad Dhani yang mengaku memihak pada “ISLAM” berorasi dengan kata-kata yang.. ah tau sendiri lah :v apa itu menunjukkan tanda-tanda nilai Islam??

Dari sini saya beropini bahwa ada buzzer-buzzer dibalik semua ini, jadi seorang buzzer yang menyuruh ahok menyinggung masalah al maidah kemudian disebar di Indonesia untuk menyebarkan dan membesar-besarkan isu ini, jadi menurut saya orang yang demo dengan bangganya mengatasnamakan agama secar kasarannya hanyalah “Ikut-ikutan saja” . mereka tidak mengetahui seluk beluk permasalahan dan isu tersebut disimpulkan begitu cepat tanpa adanya analisa yang mendalam dari dalam pikiran sendiri, seperti salah satu sifat opini publik yakni penyederhanaan (karena saya juga mempelajari komunikasi politik)  maka sebuah opini publik yang diawali dari pro-kontra akan berujung pada sifat penyederhanaan ini. Lihat saja contoh lain habib riziq yang menghina pancasila di depan orang-orang islam garis keras (wahabi/kolot) ya tentu saja klop an langsung mendapat dukungan dari para penontonnya.

Lalu mengapa ahok berani melakukannya,?? Pendukung ahok tu yaaaa jumlahnya waw banget , tersebar dimana-mana dan apabila dibandingin dengan pendukung FPI terbilang cukup signifikan, bahkan banyak orang islam tidak sedikit yang pro kepada ahok karena banyak dari mereka yang menganalisa menggunakan intelektualitas mereka, kemudian dari sebagian besar yang telah menyadari betapa mudahnya dia dipermainkan oleh media (Teori Hipodermik/Jarum suntik) tanpa filter dulu. 

Di jaman arab dulu abad berapa lupa (dengarkan penturan nusron wahid di youtube) ada juga pemimpin yahudi yang taat agama, namun mereka tidak mempermasalahkannya, lalu apakah ulama jaaman sekarang lebih pintar dengan ulama jaman dulu yang dianggap memiliki kepintaran yang luar binasa?? Eh biasa??... yaa.ya jika negara Islam diukur dari seberapa banyak jumlah penduduk islamnya maka Indonesialah Juaranya.. namun, di Indonesia yang dinominasi sebagai negara islam tidak ditemukan nilai-nilai Islam didalamnya sementara di Luar negeri negeri seperti amerika yang mayoritas non muslim banyak sekali ditemukanseperti Toleransi, kedamaian dll. 

Dan saya pernah membaca Rubrik karya Gus Mus (Mustofa Bisyri) bahwa seorang saudara pernah pergi ke amerika dan kameranya tertinggal di halte, setelah beberapa jam ia baru tersadar dan kembali lagi ke halte  lalu mendapati kameranya yang tidak bergeser satu senti pun dari posisinya, nah di Indonesia? Sandal jepit aja bisa berpindah tempat dengan ajaibnya :v

Yaudahlah sekian saja dari saya apabila ada kata-kata yang menyinggung saya mohon maaf semoga masalah ini cepat selesai, harusnya masyarakat indonesiapun bisa melihat majunya negara-negara barat... selamat siang dan bselamat beraktifitas.

sumber gambar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun