Mohon tunggu...
Wafa FarrelAkhdan
Wafa FarrelAkhdan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Hobi renang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Penduduk dalam Revolusi Xinhai (Revolusi Tiongkok 1911)

15 Desember 2023   13:00 Diperbarui: 15 Desember 2023   13:00 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Revolusi Xinhai, juga dikenal sebagai Revolusi 1911 atau Revolusi Tiongkok 1911, adalah gerakan revolusioner yang mengakhiri pemerintahan monarki Feudal di Tiongkok dan membentuk Republik Tiongkok. Revolusi ini dimulai pada tanggal 10 Oktober 1911 (atau 10 Oktober 1911 menurut kalender lunar) dengan pemberontakan di Wuchang, Hubei, dan segera menyebar ke seluruh Tiongkok.

Beberapa faktor yang memicu Revolusi Xinhai antara lain:

  • Kegagalan Dinasti Qing untuk melawan imperialisme asing, seperti Perang Candu dan Perang Tiongkok-Jepang Pertama, meningkatkan ketidakpuasan terhadap pemerintah Qing yang dianggap lemah.
  • Korupsi dalam pemerintahan Qing, ketidakpuasan terhadap pemerintah lokal, dan penderitaan rakyat akibat kelaparan dan penyakit menyebabkan ketidaksetujuan yang semakin meningkat.
  • Pengaruh ideologi revolusioner dari luar negeri, termasuk nasionalisme dan konsep-konsep seperti hak asasi manusia dan demokrasi, berdampak besar pada para pemimpin revolusi.
  • Kelas menengah dan intelektual di Tiongkok mendukung revolusi untuk menggantikan sistem monarki Feudal dengan republik yang lebih modern.
  • Sejumlah perwira militer, seperti Sun Yat-sen dan Yuan Shikai, memainkan peran kunci dalam revolusi. Mereka membentuk aliansi dengan tujuan menggulingkan pemerintah Qing.

Pada 1 Januari 1912, Sun Yat-sen secara resmi menjadi presiden pertama Republik Tiongkok. Meskipun Revolusi Xinhai berhasil mengakhiri pemerintahan monarki di Tiongkok, republik yang baru didirikan menghadapi sejumlah tantangan, termasuk perang saudara dan ketidakstabilan politik yang berlanjut. Revolusi Xinhai tetap menjadi peristiwa penting dalam sejarah Tiongkok karena mengubah secara mendasar sistem pemerintahan di negara tersebut.

  • Peran penduduk dalam Revolusi Xinhai terwujud melalui ketidakpuasan mendalam terhadap pemerintahan monarki Feudal Qing. Penyebab ketidakpuasan ini melibatkan berbagai faktor, termasuk kegagalan pemerintah dalam melawan imperialisme asing dan pengaruh negatif dari konflik internasional. Penduduk, terutama kaum petani, merasakan dampak buruk dari kebijakan pemerintah yang tidak efektif dan tidak responsif terhadap kebutuhan mereka.
  • Dalam Revolusi Xinhai, ideologi revolusioner dari luar negeri, seperti nasionalisme dan konsep demokrasi, memainkan peran penting dalam membentuk pandangan masyarakat. Kaum intelektual dan kelas menengah yang terpapar ide-ide ini menjadi agen perubahan yang mendorong partisipasi lebih luas dari penduduk. Mereka menjadi pelopor dalam menyebarkan gagasan-gagasan revolusioner dan menggerakkan massa untuk bersatu melawan sistem yang sudah tidak memadai.
  • Peran kelas menengah dan intelektual dalam Revolusi Xinhai tidak dapat diabaikan. Para pemikir dan pemimpin revolusioner seperti Sun Yat-sen berusaha membangun aliansi dengan masyarakat umum. Dukungan finansial, penyediaan pemikiran yang progresif, dan kepemimpinan mereka membantu mengoordinasikan gerakan revolusioner dan menggalang dukungan luas dari berbagai lapisan masyarakat.
  • Partisipasi langsung dari penduduk tercermin dalam pemberontakan lokal dan aksi protes yang merajalela di seluruh Tiongkok. Kebangkitan di Wuchang, Hubei, menjadi titik awal yang segera menyebar ke wilayah-wilayah lain. Penduduk aktif terlibat dalam demonstrasi, pawai, dan tindakan langsung lainnya untuk menyuarakan tuntutan mereka terhadap perubahan politik.
  • Revolusi Xinhai tidak hanya membawa perubahan politik, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan pada kehidupan sehari-hari penduduk. Pergeseran kekuasaan dari monarki Feudal ke republik modern membawa perubahan dalam struktur sosial, hak asasi manusia, dan kebebasan individu. Meskipun tantangan dan konflik pasca-revolusi muncul, peran penduduk dalam membentuk landasan Republik Tiongkok tetap menjadi kunci dalam perjalanan sejarah Tiongkok modern.

Dengan merinci peran penduduk dalam Revolusi Xinhai, kita dapat mengakui kontribusi mereka dalam membentuk perubahan besar-besaran dalam sejarah Tiongkok dan memahami bagaimana partisipasi aktif masyarakat menciptakan fondasi untuk pembentukan negara baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun