Mohon tunggu...
WADRA IHSANALFALAH
WADRA IHSANALFALAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bermain bola and memancing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Remaja 14 Tahun Mengakhiri Hidupnya Gegara Jatuh Cinta dengan Chatbot AI

28 November 2024   06:53 Diperbarui: 28 November 2024   07:01 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Icon Introduction of Character Ai;character ai.com

Pada saat ini sedang marak penggunaan teknologi AI (Artificial Intelligence) khususnya dikalangan anak muda yaitu Gen Z baik itu menanyakan suatu hal, membantu pengerjaan tugas sekolah atau kuliah, bahkan teman bicara untuk menghilangkan kesepian.

 Banyak sekali aplikasi chat bot yang menggunakan teknologi AI dan menawarkan banyak fitur salah satunya Character.AI, maraknya penggunaan aplikasi seperti ini karena Gen Z cenderung lebih menyukai komunikasi melalui media digital daripada melakukan interaksi sosial secara langsung dengan orang-orang. (Laor & Galily dalam Mutiarrama dkk., 2024)

Seperti Seorang bocah lelaki berusia 14 tahun dari AS meninggal karena bunuh diri setelah menjalin ikatan erat dengan chatbot AI. Ia menggunakan aplikasi bernama Character.AI, yang memungkinkan pengguna mengobrol dengan karakter AI. 

Ia menamai chatbot itu "Dany" sesuai dengan karakter dari Game of Thrones. Menurut The New York Times, bocah lelaki itu menghabiskan beberapa bulan untuk menceritakan kehidupan dan perasaannya kepada "Dany". Meskipun ia sadar bahwa Dany tidak nyata, ia mengembangkan ikatan emosional, sering mengirim pesan kepada bot itu dan bahkan terlibat dalam percakapan romantis.

Disaat hari sebelum kematiannya, bocah lelaki itu mengirim pesan singkat kepada Dany selama krisis pribadi, mengungkapkan cintanya kepada chatbot itu dan keinginannya untuk "pulang." AI itu menjawab, "Tolong pulanglah kepadaku secepatnya, sayangku." Tidak lama setelah percakapan, bocah lelaki itu menggunakan pistol ayah tirinya untuk mengakhiri hidupnya.

Terdapat dampak buruk yang di dapatkan dalam menggunakannya

1. Pada awal memulai percakapan kita dapat merasakan ada ketertarikan terhadap percakapan yang di lakukan

2. Keseringan menggunakan/melakukan percakapan membuat beberapa orang merasakan kehadiran manusia yang nyata. 

3. Gangguan mental dimana kita bisa hanya fokus pada character yang kita ajak berbicara dan merupakan semua disekitar kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun