ETIKA KOMUNIKASI MASSA
Menurut Sobur (Ardianto,dkk 2007:196) etika pers atau etika komunikasi massa adalah filsafat moral yang berkenaan kewajiban-kewajiban pers tentang penilaian pers yang baik dan pers yang buruk. Dengan kata lain, etika pers adalah ilmu atau studi tentang peraturan-peraturan yang mengatur tingkah laku pers atau apa yang seharusnya dilakukan oleh orang-orang yang terlibat dalam kegiatan pers.
Di masa reformasi, ketika siapa pun dapat menerbitkan surat kabar atau majalah dan memulai stasiun televisi atau radio, para pengelola beberapa pabrik komunikasi harus menekankan kembali bahwa penting untuk memahami etika dalam komunikasi baik secara teoritis maupun praktis. Amir mengatakan bahwa pelanggaran etika akan menghambat kelancaran tugasnya dan mempengaruhi misi dan fungsinya di masyarakat. Etika dipahami saat ini tidak hanya sebagai etika yang berkaitan dengan perilaku psikologis setiap individu, tetapi juga sebagai etika yang berkaitan dengan dunia pers dalam konteks komunikasi massa.
Sobur mengatakan bahwa etika media merupakan falsafah moral yang berkaitan dengan tugas pers dan penilaian baik dan buruk, benar dan salah pers. Dengan kata lain, etika pers adalah ilmu atau kajian tentang aturan-aturan yang memandu perilaku pers atau apa yang harus dilakukan oleh mereka yang terlibat dalam pers. Etika pers adalah tentang bagaimana pers harus digunakan untuk melakukan tugasnya dengan baik.
PENTINGNYA ETIKA KOMUNIKASI MASSA
Etika adalah perilaku yang mencerminkan pemenuhan tugas secara sadar dengan itikad baik dan kebebasan berdasarkan kemampuan.Â
Beberapa aspek moral atau etika yang melekat pada prinsip jurnalistik adalah kejujuran, ketelitian atau ketelitian, akuntabilitas dan kritik yang membangun. Dari sudut pandang komunikasi, pembahasan mengenai etika komunikasi menitikberatkan pada konsep etika itu sendiri.
Untuk mengukur kualitas etika yang baik dapat dilihat sejauh mana kualitas teknis komunikasi sesuai dengan nilai-nilai kebaikan yang berlaku. Etika yang diterapkan sehubungan dengan komunikasi harus sesuai dengan standar setempat. Komunikasi yang baik sesuai dengan norma agama berarti harus sesuai dengan norma agama yang dianut. Kaitan antara nilai-nilai etika dan standar yang berlaku karenanya sangat erat.
Evaluasi etis tidak hanya tentang perbedaan antara yang baik dan yang jahat, tetapi juga tentang perbedaan antara yang baik dan yang baik.Â