Pendidikan Alat Kekuasaan?.
Pendidikan sering kali dianggap sebagai mekanisme kekuasaan, meskipun pendidikan juga dapat berfungsi sebagai alat perlawanan terhadap otoritas yang menindas. Tujuan ganda ini menggarisbawahi bahwa pendidikan dapat memajukan atau menentang sistem sosial yang ada. Dalam skenario ini, pendidikan menjadi medan pertempuran di mana ideologi-ideologi yang saling bertentangan bersaing untuk mendapatkan supremasi.
Pendidikan berfungsi sebagai instrumen kekuasaan untuk mengatur kerangka kognitif masyarakat. Di banyak rezim otoriter, pendidikan disusun untuk menumbuhkan individu yang patuh dan tidak menginterogasi program resmi secara kritis. Kurikulum dan sumber daya pengajaran sering kali disesuaikan untuk mencerminkan ideologi otoritas yang berkuasa, menjadikan pendidikan sebagai alat yang melanggengkan dominasi kekuasaan.
Meskipun demikian, pendidikan berfungsi sebagai instrumen perlawanan yang penting. Secara historis, banyak gerakan sosial yang menggunakan pendidikan sebagai strategi untuk mengatasi ketidakadilan. Contohnya adalah inisiatif pendidikan populer Paulo Freire di Brasil, yang berupaya memungkinkan masyarakat miskin memahami dan menentang sistem penindasan. Metode ini menggambarkan bahwa pendidikan dapat berfungsi sebagai instrumen ampuh untuk perubahan masyarakat.
Pendidikan Sebagai Alat Perlawanankah?
Pendidikan sebagai bentuk perlawanan mempunyai arti penting dalam kerangka globalisasi. Banyak komunitas kecil memanfaatkan pendidikan untuk menjaga identitas unik mereka dalam menghadapi kekuatan homogenisasi global. Dengan mengajarkan bahasa, seni, dan nilai-nilai lokal di lembaga pendidikan, mereka berupaya melestarikan kedaulatan budaya mereka melawan hegemoni budaya global.
Di Indonesia, pendidikan sudah sering dijadikan sebagai media untuk melawan berbagai bentuk ketidakadilan. Gerakan mahasiswa sering kali menggambarkan bagaimana pendidikan dapat berperan sebagai katalisator perubahan sosial. Peserta didik sering kali memanfaatkan lingkungan akademis untuk menantang ketidakadilan yang dirasakan dalam kebijakan dan untuk mendorong reformasi sosial.
Agar pendidikan dapat berfungsi sebagai instrumen perlawanan, kebebasan akademik yang memadai sangatlah penting. Dengan tidak adanya kebebasan untuk terlibat dalam pemikiran dan wacana kritis, pendidikan kehilangan kapasitasnya sebagai alat perlawanan. Oleh karena itu, penting untuk menyediakan lingkungan pendidikan yang mendukung kebebasan berekspresi dan kreativitas. Memanfaatkan pendidikan sebagai sarana perlawanan memungkinkan masyarakat untuk melawan ketidakadilan dan mendorong transformasi yang adil. Pendidikan berfungsi baik sebagai metode untuk memahami dunia dan sebagai saluran transformasinya menjadi negara yang unggul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H