Mohon tunggu...
SAS SAS
SAS SAS Mohon Tunggu... -

Penyair Sepi. Pencinta Anak Istri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rahasia Lukisan

3 Oktober 2014   15:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:32 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_345708" align="aligncenter" width="475" caption="Rahasia Lukisan"][/caption]

Gambar Di Sini

Rahasia Lukisan*)

/IP

kaulukis gurun yang luas langit yang kuning
diterang matahari yang silau pantulkan fatamorgana
kaulukis seorang musafir naik onta
wajahnya pucat sorot mata yang kelam
"potret dirimu," katamu padaku

"kenapa mesti wajahku yang kau lukis?" tanyaku tak mengerti
"karena jawabmu sendiri," sambil kau tambah
rona kehausan mencekik leher

terima kasih kawan, ku ucapkan setelah lukisan itu
engkau bingkau dan kau hadiahkan buatku. pesanmu,
"jangan kau pandang belaka, tapi carilah maknanya."

maafkan aku sobat, lalu ku lukis di atas lukisanmu
menindas karya agungmu kepadaku:
biru langit dan gunung, hijau pepohonan,
petak-petak sawah ladang, pohon-pohon buah,
taman bunga yang indah, alir sungai, sebuah rumah,
seorang wanita jelita yang sambut kedatanganku
dan diriku yang tersenyum gagah
tambatkan tali seekor kuda di halaman
lalu ku pajang mahakaryaku di galeriku

maafkan aku sobat, bukan tak suka
sebab gambaran hidupku tak seorang pun boleh melihatnya

-------
*) WAC Sasono, si Penyair Sepi
**) di Kebonsari, di suatu hari di tahun itu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun