Stunting merupakan kondisi terganggunya proses tumbuh dan kembangnya seorang balita sehingga dalam proses pemkembanganya mengalami keterbelakangan berbeda dengan balita pada seusianya.Â
Stunting biasanya disebabkan karena tidak terpenuhinya asupan gizi balita juga pada saat  ibu hamil  dan janinya, sehingga perkembangan otaknya tidak seimbang. Kasus stunting sudah menjadi permasalahan besar termasuk di purworejo.
Menilik  dua tahun belakangan ini pemerintah kabupaten purworejo berupaya untuk menekan angka stunting yang sejak 2021 hingga 2023 masih diangka yang cukup tinggi.Â
Berdasarkan survei status gizi indonesia yang dilakukan kemenkes menyebutkan bahwa prevelansi stunting di purworejo diatas angka jawa tengah yang sebesar 20,8%. Angka hasil survei tahun 2022 naik dibandingkan tahun 2021. Pada tahun 2021 berada diangka 15,7%.
Kepala dinas sosial , pengendalian  penduduk dan keluarga berencana Ahmad jaenudin menjelaskan berdasarkan survei pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat.Â
Hasil  kajian menyebutkan bahwa tingkat prevalensi stunting mengalami penurunan dari 11,81% pada tahun 2021 menjadi 10,97% tahun 2022. Sedangkan pada 15 september 2023 berada pada angka 13,88%.Â
Baginya purworejo sudah mencapai progres yang bagus. Meskipun ada empat kecamatan yang angka stuntingnya masih tinggi, Demi tercetaknya generasi sehat dan kuat pemerintah purworejo berupaya untuk mencapai target nasional ditahun 2024.
Meskipun kasus prevalensi stunting dapat diturunkan angkanya, stunting sendiri tidak benar benar hilang. Maka dari itu diperlukannya kesadaran dan peran masyarakat  demi keberhasilan memberantas stunting.Â
Beberapa langkah sudah dilakukan pemerintah purworejo seperti memberikan edukasi di desa desa bahkan pusling ( pukesmas keliling ) ke sekolah sekolah, memberikan bantuan berupa makanan bergizi  ( susu , telur ), bahkan adanya kampung kb juga turut mengambil peran dalam mempercepat penurunan stunting.Bkkbn melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat berupaya meningkatkan kapasitas pengelolalan kampung kb yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya