Lalu yang dialami penulis yang mana? Kondisi glaukoma yang penulis alami karena faktor genetika yang diturunkan dari simbah dari jalur bapak. Jadi bukan karena faktor penyakit gula, ya. Karena itulah kini penulis menjadi difabel netra yang totalitas. Maksudnya sudah tidak memiliki sisa pengelihatan. Atau bahasa kerennya adalah "totally blind."
Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami glaukoma. Faktor-faktor tersebut termasuk usia di atas 60 tahun, riwayat keluarga yang menderita glaukoma (seperti yang penulis alami), kondisi mata seperti rabun dekat (hipermetropi) atau rabun jauh (miopi), serta penyakit tertentu seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung. Penggunaan obat kortikosteroid dalam jangka waktu lama, terutama obat tetes mata, operasi mata sebelumnya, dan cedera mata sebelumnya juga dapat meningkatkan risiko glaukoma.
Tapi masyarakat harap tenang. Tidak semua pengidap glaukoma pasti berujung buta. Selama terdeteksi sejak dini, manut anjuran dokter, rutin memakai obat sesuai resep, dan tentunya rajin-rajin kontrol mata, bisa menjadi penghambat glaukoma, agar tidak mudah mencuri penglihatan kita. Silakan cek ke dokter mata terdekat. Tidak usah takut, semua itu pasti ada solusinya.
Jadi, penyebap glaukoma itu bukan penyakit gula (diabetes) saja. Ada banyak faktor yang bisa memicu orang terkena penyakit mata ini. Terus, tidak ada kaitan antara gula dengan "glau" yang ada pada kata glaukoma. Mulai sekarang harusnya lebih tercerahkan, dong. Siiip! Jaga terus kesehatan mata anda semua,ya. Supaya tidak perlu mengalami kebutaan seperti penulis.
Referensi
Boyd, K. (2023, desember 04). What Is Glaucoma? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment. Retrieved from www.aao.org: https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-glaucoma
Hospitals, T. M. (2024, Agustus 29). Glaukoma - Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya. Retrieved from siloamhospitals.com: https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-glaukoma
Nindhyatriayu, A. (2022, Maret 11). Deteksi Dini Glaukoma untuk Mencegah Kebutaan. Retrieved from rs.ui.ac.id: https://rs.ui.ac.id/umum/berita-artikel/artikel-populer/deteksi-dini-glaukoma-untuk-mencegah-kebutaan
Rezeki, S. (2021, februari 06). Hindari Kebutaan Permanen Akibat Glaukoma. Retrieved from bpbatam.go.id: https://bpbatam.go.id/hindari-kebutaan-permanen-akibat-glaukoma/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H