Mohon tunggu...
Wachid Hamdan
Wachid Hamdan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah, Kadang Gemar Berimajinasi

Hanya orang biasa yang menekuni dan menikmati hidup dengan santai. Hobi menulis dan bermain musik. Menulis adalah melepaskan lelah dan penat, bermusik adalah pemanis saat menulis kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masyarakat Lamalera: Petarung Paus yang Gagah!

26 Mei 2023   06:00 Diperbarui: 26 Mei 2023   06:18 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  

Paus memang menjadi hewan yang di lindungi. Terkhusus di wilayah Indonesia. Namun, hal tersebut tidak berlaku efektif bagi masyarakat Desa Lamalera di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur. Kok Bisa? Berikut hal yang harus kalian tahu!

Desa Lamalera berada di pulau Lembata , tepat di antara Gunung Lewotolok, Ililabalekan dan Iliwerung,  Nusa Tenggara Timur. Bagi mereka, perburuan paus menjadi sebuah tradisi lokal yang sudah di lakukan sejak 500 tahun lalu. Hal tersebut berakar kuat dari nenek moyang mereka yang kental sekali dengan laut. Tradisi berburu paus ini diajarkan untuk kemakmuran masyarakat desa. Maka dari itu, keberadaan perburuan paus ini adalah sebagai wujud pelestarian tradisi moyang merekka.

Suku Lamalera biasa melaksanakan adat ini setiap tanggal 1 Mei hingga bulan Oktober. Para pemburu menggunakan senjata tempuling yang Terbuat dari sebilah bambu atau tongkat dengan bagian ujung diberikan besi runcing. Senjata ini di gunakan untuk menikam paus. Saat prosesi pemburuan ini berlangsung, hanya para pria dewasalah yang berangkat, dengan menaiki paledang  (kapal). Para wanita bertugas di rumah dan menunggu kedatangan mereka di bibir pantai.

Paus yang di buru hanyalah jenis paus seperma (Physeter macrocephalus). Atau masyarakat lokal biasa menyebutnya dengan koteklema. Mereka menceritakan kalau pernah menangkap paus dengan bobot 35 ton! Mantap bukan? Hasil tangkapan ini murni untuk bahan pangan, alat tukar, dan penyokong kehidupan masyarakat Desa Lamalera.

Paus yang diburu bukanlah jenis betina. Apalagi paus yang sedang hamil. Melainkan, masyarakat Lamalera ini memburu paus jantan untuk menjaga populasi paus di laut. Jadi tidak sembarangan. Selain itu, mereka memburu paus bukan untuk di jual ke penadah. Melainkan untuk  kemakmuran masyarakat desa. Selain itu, juga di gunakan sebagai cadangan makanan, alat tukar, dan cara mereka menjaga warisan moyang.

Sumber:

redaksi. (2022, agustus 7). Mengenal Tradisi Berburu Paus Suku Lamalera. Retrieved from theconversation.com: https://gpriority.co.id/mengenal-tradisi-berburu-paus-suku-lamalera/#:~:text=Tradisi%20menangkap%20paus%20Suku%20Lamalera,yang%20berkunjung%20ke%20Pulau%20Lembata.

kompas.com: https://denpasar.kompas.com/read/2023/02/11/091100078/mengenal-tradisi-berburu-paus-nelayan-lamalera-di-nusa-tenggara-timur?page=all

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun