Mohon tunggu...
Waasi ElHakimi
Waasi ElHakimi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mau jadi iron man

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Yuk, Belajar Cara Penggunaan dan Pemakaian Huruf dan Kata

1 April 2023   23:53 Diperbarui: 1 April 2023   23:55 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Ejaan bukan hanya berarti menuliskan bahasa yang benar tetapi juga termasuk memperhatikan kaidah kebahasaan dan penggunaan tanda baca, ejaan biasanya memiliki tiga aspek yaitu

1.Fonologis

2.Morfologis

3.Sintaksis

Mengutip dari buku esai penerapan ejaan bahasa Indonesia tahun (2020) karya Widya Fitriyanti yang dimaksud ejaan adalah kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai supaya keteraturan dan keseragaman dalam penulisan bahasa dapat tercapai. Jadi ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi atau kata kalimat dan sebagainya dalam bentuk tulisan atau (huruf-huruf), serta penggunaan tanda baca meliputi: Bagaimana mengembangkan tekanan, nada, durasi, perhentian dan intonasi.

Ejaan harus menyentuh dua hal yaitu:

1.Perlambangan unsur-unsur segmental bahasa.

2.Unsur suprasegmental (tanda baca atau pungtuasi) menyangkut masalah bagaimana menambahkan tekanan, nada, durasi, 13 perhentian dan intonasi.

Fungsi ejaan menurut Siti Muthmainnah dalam buku bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi tahun (2019). Ejaan harus diterapkan dalam penulisan bahasa.

Ejaan memiliki sejumlah fungsi penting yaitu:

1.Sebagai landasan pembakuan tata bahasa.

2.Sebagai landasan pembakuan kosakata.

3.Sebagai penyaring masuknya unsur bahasa lain ke bahasa Indonesia.

4.Membantu pemahaman membaca dalam mencerna informasi.

Penggunaan Huruf

*Penggunaan huruf abjad seperti A, B, C, D, E, F, dan seterusnya bisa ditulis dalam bentuk huruf kapital maupun tidak, tergantung pada pemakaian dan tujuan penggunaannya.

*Penulisan huruf vokal Seperti A, I, U, E, O juga bisa ditulis dalam huruf kapital atau tidak.

*Penulisan huruf konsonan (yang tidak termasuk huruf vokal). Aturannya juga bergantung pada pemakaian dan tujuan penggunaannya.

*Penulisan huruf diftong (2 vokal yang diucapkan bersamaan). Huruf diftong terdiri atas ai, au, oi. Contoh katanya adalah santai, pulau, survei, kalian, dan lain-lain.

*Penulisan pemenggalan kata. Contoh kata 'aula' jika dipenggal menjadi 'au-la'.

Pemakaian Ejaan

*Huruf kapital, huruf kapital dipakai di awal kalimat. Contohnya: 'Aku lapar.' Huruf kapital dipakai di awal petikan langsung contohnya 'Dani berkata, "Besok aku tidak masuk sekolah" kepadaku.'

*Huruf kapital dipakai di huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan Tuhan serta Kitab Suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan contohnya 'Allah Yang Mahakuasa, Islam, Alkitab, dan lainnya.'

*Huruf kapital dipakai di huruf pertama gelar kehormatan, keturunan dan keagamaan. Contohnya 'Sultan Hasanuddin, Haji Agus Salim.'

*Huruf kapital dipakai di huruf pertama unsur nama jabatan atau pangkat. Contohnya 'Presiden Jokowi.'

*Huruf kapital di huruf Pertama unsur nama orang contohnya 'Ed Sheeran.'

*Huruf kapital dipakai di huruf pertama nama bangsa, suku dan bahasa. Contohnya 'Bahasa Indonesia', 'Bangsa Indonesia.'

*Huruf kapital dipakai di huruf pertama nama tahun, bulan hari, hari raya dan peristiwa sejarah. Contohnya 'tahun Masehi', 'bulan Juni', 'Hari Natal'.

*Huruf kapital dipakai di huruf pertama nama geografi. Contohnya 'Asia Tenggara'.

Huruf Miring

*Dipakai untuk menulis nama buku majalah dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Contohnya 'majalah bahasa'.

* Dipakai untuk menegaskan kata. Contohnya huruf pertama kata aku adalah a

* Huruf miring dipakai di nama ilmiah. Contohnya 'politik devide at impera'.

Huruf Tebal

ada dua macam penggunaan huruf tebal.

*Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambing, daftar pustaka, indeks dan lampiran. Contohnya pada judul 'Habis Gelap Terbitlah Terang' dan contoh pada Bab 'Bab 1 Pendahuluan.'

*Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi.

Penulisan Kata

*Kata depan seperti di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya misalnya 'di mana dia sekarang?', 'kain itu disimpan di dalam lemari'.

*Kata dasar, kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Contoh 'buku itu sangat menarik'

*Suku kata, pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan dengan sebagai berikut. Jika di tengah kata ada huruf vokal yang berurutan pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal. Contohnya 'bu-ah' dan 'ma-in'

*Kata depan di, ke dan dari, kata depan di, ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai suatu kata seperti kepada dan daripada. Contohnya: 'Mari kita berangkat ke kantor'. kata-kata kepada dan daripada bila dalam kalimat ditulis secara serangkai. Contohnya 'Kami percaya sepenuhnya kepadanya'. Kata 'di' digabung dengan kata sesudahnya jika kata tersebut menunjukkan suatu tempat.

*Kata Si dan Sang, kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.  Contohnya: 'toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli'. Huruf awal si dan sang dengan huruf kapital kata-kata itu diperlakukan sebagai unsur nama diri. Contohnya: 'Harimau itu marah sekali kepada sang kancil'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun