Mohon tunggu...
w rahman
w rahman Mohon Tunggu... profesional -

lahir di Cilacap, tinggal di Depok, Jawa Barat. belajar menyelami ilmu sedekah; sedekah ilmu, sedekah harta dan lain-lain... serta menjadi suami, ayah yang baik, manfaat buat sesama.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Susahnya Menghargai ‘Yang Lain’

28 September 2011   05:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:32 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa sekarang (sebagian) masyarakat susah-untuk mengatakan tidak bisa-menghargai 'yang lain'. Menghargai orang di luar dirinya, yang berbeda, baik agama, ras maupun golongan. Mudah sekali mereka mencap dan menganggap orang sebagai kafir, salah dan (maaf, bahkan) patut atau halal darahnya untuk di bunuh. Na'udzubillah.

Sebagai seorang muslim, saya sungguh mengelus dada melihat fenomena ini. Mudah sekali orang untuk menghakimi bahwa kelompok di luar (agama)nya itu sebagai yang patut untuk dihilangkan di muka bumi. Karena hanya ia (dan kelompoknya)lah yang berhak menghuni bumi ini. Wah, kalau demikian tentu sangat berbahaya dibiarkan. Negeri ini kan negeri pancasila?

Pasca peristiwa bom di Solo beberapa waktu lalu, kita sungguh prihatin. Ternyata aksi teror belum hilang di bumi indonesia. Aksi mengganggu dan merampas hak orang lain untuk beribadah masih terus berjalan. Ini tentu telah menabrak norma dan konstitusi kita. Saatnya pemerintah untuk segera meluruskan.

Namun, pemerintah sendiri pun dalam beberapa hal justru perlu diluruskan. Seperti kasus penutupan gereja di Jatinangor, Camat dan Lurah justru turut berperan dalam pembiaran proses penutupan oleh FPI. (ini beritanya).

Kalau benar ini yang terjadi jelas, kita tengah mengalami degradasi moral penghormatan terhadap 'the other', miskin toleransi dan emoh keberagaman.

Mengapa di negeri pancasila ini kita justru susah menghargai 'yang lain'?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun