Singapura, 25 Maret 2017, 20:30.
Earth Hour! Jajaran gedung-gedung Singapura yang biasanya setiap malam bermandikan cahaya-cahaya bergemerlapan, seketika menjadi gelap. Pada jam tersebut, sebagian ikon, landmark dan berbagai bangunan di sekitar Singapura mematikan lampu-lampunya selama 60 menit untuk mendukung Earth Hour - sebuah gerakan terbesar sedunia dalam rangka mendukung lingkungan.
Menit-menit sebelum lampu padam
Earth Hour merupakan sebuah gerakan global mengenai lingkungan dari World Wildlife Fund (WWF}. Lahir di Sydney, Australia pada tahun 2007, gerakan Earth Hour telah berkembang menjadi gerakan terbesar di dunia dalam menyoroti masalah lingkungan dan menyerukan kepada masyarakat untuk mengambil tindakan nyata. Gerakan yang telah berlangsung selama satu dekade ini mengajak peran individu secara khusus dalam masalah perubahan iklim dengan memanfaatkan kekuatan jutaan pendukungnya di berbagai belahan dunia dalam hal perubahan iklim.
Pada tahun 2017, seperti tahun-tahun sebelumnya, WWF dan seluruh tim Earth Hour tim dunia menggunakan pergerakan ini untuk menyoroti masalah iklim yang paling relevan di negara atau wilayah mereka. Di Eropa, seperti Uni Eropa melakukan negosiasi kebijakan iklim dan energi penting untuk periode menjelang tahun 2030, WWF akan menggunakan platform “Donate Your Feed” mereka untuk menyerukan gerakan energi yang bersih demi masa depan dunia.
Seluruh foto merupakan hak cipta dari WISNU HARYO YUDHANTO. W1SNU.COM Dilarang menggunakan/mengedit foto-foto diatas untuk tujuan apapun tanpa persetujuan pemegang hak cipta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya