Mohon tunggu...
W. Salim
W. Salim Mohon Tunggu... wiraswasta -

Enterpreneurship and Employee

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dua Matahari

20 Mei 2014   18:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:19 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hampir dipastikan Pilpres pada tanggal 9 Juli 2014 nanti hanya akan diperebutkan oleh 2 (dua) pasangan capres dan cawapres, yaitu pasangan Jokowi – JK yang diusung oleh (PDIP+Nasden+PKB dan Hanura), dan pasangan Prabowo S – Hatta Rajasa yang diusung oleh (Gerindra+PPP+PAN+PKS+PBB dan Golkar) .

Melihat kedua pasangan tersebut ditinjau dari semua aspek, pasangan manakah yang nantinya “berpotensi” menjadi pasangan matahari kembar ?, jika salah satu dari pasangan tersebut yang akan menahkodai NKRI selama periode 5 (lima) tahun ke depan ?

Nah ... saya mencoba gali lebih dalam dari prespektif saya tentunya :

pasangan JKW-JK, (jika terpilih),
Beda usia terpaut jauh antara 53 th – 72 th, lalu apa relevansinya, dengan usia JK sudah 72 th ? dengan segudang pengalaman di pemerintahan yang dimilikinya JK “cenderung” akan lebih mengemong yang lebih muda, ambisi untuk mendapatkan kekuasaan pada Pilpres 2019 nyaris sudah tak ada lagi, sehingga JK akan memberikan semua potensinya untuk kepentingan bangsa semata, ia akan memberikan legacy (warisan) terbaik untuk bangsa ini, dengan demikian apa yang dikhawatirkan sebagiamana saat JK menjadi wakil presiden kala berpasangan dengan SBY (periode pertama) pada masa pemerintahan SBY yang banyak disebut oleh orang bahwa sejatinya JK sebagai “The real President” amatlah sulit terjadi, lantaran tak ada lagi kepentingan untuk menduduki kekuasaan pada pilpres 2019 karena usia JK sudah 77 tahun. JKW tak ragu untuk pola pembagian kerja yang seimbang bukan hanya sebagai ban serep kepada JK (referensi pola pembagian kerja Gub/wkl Gub DKI).

Prabowo – Hatta Rajasa, disingkat (PraHara), jika terpilih,
PS “tentunya” ingin menduduki jabatan Presiden selama 2 (dua ) periode mengingat potensinya masih memungkinkan usia Pilpres 2019 adalah 68 th (masih layak ?), sementara sejak awal HR memang diproyeksikan sebagai Capres dari PAN meski sasaran targetnya turun hanya wapres di Pilpres kali ini. Pun demikian HR tentu akan berusaha sekuat tenaga untuk menaikkan citranya, mengingat HR sudah malang melintang sebagai Menteri sejak era Megawati utk kepentingan Pilpres 2019. Inilah persaingan sesungguhnya antara PS vs HR dalam memerintah, yang akan terjadi antara keduanya adalah :
Pertama, PS akan menunjukkan bahwa dirinyalah sebagai Presiden dan akan atur strategi pola pembagian kerja kepada HR yg lbh menguntungkan dirinya, sehingga HR boleh disebut hanya sbg “ban serep”, strategi ini untuk kepentingan Pilpres 2019 agar citra PS jauh lebih unggul dari HR,

Kedua, disisi lain HR, akan berupaya sekuat tenaga untuk memposisikan dirinya tak hanya sbg ban serep saja, HR akan mengaktualisasikan dirinya juah lebih hebat dari PS, ini juga untuk kepentingan Pilpres 2019.
Cukup 2 (dua) alasan saja, maka yang berpotensi adanya matahari kembar dalam pemerintahan 2014 – 2019 justru cenderung akan terjadi kepada pasangan PraHara.

Jakarta, 20 Mei 2014

Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun