Mohon tunggu...
Vyneez
Vyneez Mohon Tunggu... Dokter - Ya, kemudian?

Pembaca ulung, penulis pemula.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Membangun lewat Pendidikan

3 Februari 2019   12:15 Diperbarui: 3 Februari 2019   12:59 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada yang bisa membuat saya berpihak pada seorang politisi ketimbang kedekatan secara sosial dan emosional, dalam hal ini saya sering merasa terwakili oleh Caleg Perempuan semacam Tsamara Amany, akan tetapi pola bicara dan bagaimana dia berkomentar serta kegenitan dia untuk masuk berkomentar ke dalam semua lini--nampaknya secara pribadi membuat saya merasa jengah, urung saya memilih, karena bagi saya seorang politisi ideal adalah seorang politisi yang memiliki visi dan misi yang jelas dan terfokus pada objek pembangunan tertentu.

Seperti ketika saya melihat menteri pemuda dan Olah Raga Malaysia yang dengan tegas menolak Atlet Israel atas dasar nilai moral kemanusiaan, seruan pembangunan atas manusia adalah spirit pembangunan yang sesungguhnya, sayangnya di berbagai lini pemilihan umum jarang ada politisi yang memiliki fokus pada pembangunan tertentu, isu-isu yang mereka jual adalah isu yang general, luas, dan seringkali malah terlampau genit di media sosial. Individu seperti ini sudah pasti akan lupa bau keringat rakyat ketika duduk nyaman di Senayan.

Sampai akhirnya saya melihat Khairul Imam dan bagaimana konsetrasinya selama ini untuk membangun pendidikan di Sumatera Utara. Berawal dari sekolah gratis yang sudah berdiri selama 14 tahun, serta lembaga pendidikan formal yang kini sudah berusia 12 tahun. 

Yayasan Khairul Imam yang didirikan Hj. Nani Muliyani bersama Drs. H. Hasrul Azwar M.M adalah bukti kecintaan keluarga ini pada pendidikan, dan Khairul Imam yang menjadi calon Legislatif DPR RI adalah pemuda yang siap meneruskan pembangunan pendidikan di Sumatera Utara, bahkan di Indonesia.

Gagasan-gagasannya mengenai pemerataan pendidikan serta pembangunan kharakter khsusunya untuk generasi Muda Sumatera Utara nyata teraplikasi di dalam Sekolah Islam Terpadu Khairul Imam, Sekolah besar yang terletak di Jalan Suka Teguh, Medan. 

Pembangunan karakter meliputi adab dan akhlak, disertai dengan Imtaq, kemudian pembangunan pendidikan formal meliputi ilmu pengetahuan dan teknologi, dibawah Sekolah Islam terpada Khairul Imam, anak-anak dibimbing bukan hanya untuk menjadi manusia yang berkharakter cerdas, namun juga cerdas berkharakter.

Pada tahun 1945 Jepang mengalami krisis akibat kekalahan perang, kekurangan pangan, tenaga pendidikan, serta berbagai aspek pembangunan membuat pemerintah Jepang saat itu terpaksa membuka diri bekerja sama dengan negara-negara barat. Akan tetapi pembangunan rasa nasionalisme, cinta tanah air, dan loyalitas terhadap kerajaan membuat Jepang bisa bangkit dari keterpurukan hanya dalam waktu dua puluh tahun. 

Pada saat krisis tersebut terjadi, Jepang melepaskan ribuan anak-anak untuk mengenyam pendidikan diluar negeri, pengajar, mahasiswa, dokter, dan berbagai praktisi lainnya dikirim ke luar untuk melakukan perjuangan dalam bidang pendidikan, yang kemudian di dekade 60-an Jepang berangsur-angsur mengubah dirinya dari Negara krisis yang kalah perang menjadi Negara adidaya yang memiliki kekuatan di segala bidang.

Apa yang saya lihat disini adalah, saya melihat bagaimana Khairul Imam melihat bahwa pendidikan adalah dasar keberhasilan, memang butuh waktu panjang, akan tetapi proses tidak akan mengkhianati hasil. Berbagai negara maju di Eropa dan Asia tidak serta merta menciptakan kemajuan lewat pembagunan ekonomi yang signifikan, akan tetapi lewat investasi pendidikan yang mereka lakukan jauh sebelum mereka menjadi penguasa.

Membangun pendidikan berarti membuat jembatan keberhasilan dari satu masa ke masa yang lain, dan inilah alasan utama yang membuat Khairul Imam adalah sosok yang tepat untuk mewakili pemuda, orang tua, dan berbagai golongan di kancah pemerintah pusat. Gerak cepatnya sebagai pemuda, pemikirannya yang progresif, serta rekam jejak keluarga yang memang aktif di Bidang politik dan pendidikan sejak tahun 80an membuat H. Khairul Imam adalah satu-satunya pilihan yang masuk akal untuk masyarakat Sumatera Utara, khususnya Medan, Deli Serdang, Serdang bedagai, dan Tebing Tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun