Mohon tunggu...
vyna arthalia
vyna arthalia Mohon Tunggu... -

Wanita pencinta senja dan kata-kata indah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Untuk Kekasih yang Tak Tahu Jalan Pulang

8 Agustus 2012   13:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:05 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku mencintaimu..

dari dulu sebelum kau belum sehebat sekarang, sebelum kau dikenal mereka, sebelum kau masih biasa-biasa saja. Saat kamu masih dipadang sebelah mata oleh semua orang, kecuali aku. Yang mencintaimu secara utuh tanpa ada embel-embel apapun yang kau miliki sekarang.

***

Aku memandangi sosokmu di layar kaca. Kau tumbuh begitu sempurna, tanpa cela bila dilihat dari mata telanjang. Tak kubayangkan kau bisa secemerlang sekarang. Kariermu bak roket yang melaju setelah lepas landas meninggalkan kota kelahiran kita. Tapi ada satu yang kau lupa ; aku yang selalu menunggumu pulang.

Anindya Pratama Putra

Nama yang telah menempel denganmu sejak kau lahir. Sosok sahabat yang ku kenal saat kita masih kanak-kanak. Perasaan-perasaan serupa cinta pertama yang hadir ketika kita mulai menginjak remaja.  Saat itu kau pamit ingin ke Jakarta, meniti karier di sana. Kau berjanji untuk pulang, menjemputku dan kita akan hidup bersama disana. Waktu itu kau masih bukanlah siapa-siapa. Seorang perjaka tanggung yang ingin menyambung hidup di kota.


Aku melepas kepergianmu dengan isak air mata. Hanya harapan yang mampu membuatku tegar setelah kepergianmu.

Anin, sejak saat itu kau tidak pernah pulang. Tapi selalu ada keikhlasan untuk menunggumu. Mungkin karena kekuatan harapan. Harapan untuk bisa segera bersamamu lagi. Sampai saat aku melihatmu di televisi  di rumahku. Aku tak menyangka itu ternyata benar kamu. Walau penampilanmu berubah, kau tampak lebih gagah dengan pakaian kota itu. Tapi senyum manis lesung pipimu yang tak pernah hilang dari ingatan.  Itu benar kamu, Anin sahabat kecilku, cinta pertamaku, harapan terbesarku. Ada rasu haru melihatmu tlah sesukses sekarang. Tapi rasa sedih yang menyelimuti hati ketika kau semakin terkenal, membintangi beberapa film di layar lebar, bergonta-ganti kekasih yang ku lihat di infotainment. Kau tak jua menepati janji. Kau tak pernah pulang untuk menjemputku bersamamu. Kau penghancur harapan yang telah ku bangun dari janjimu.

Seandainya aku bisa mengulang waktu, aku tak kan mempercayaimu. Lalu aku takkan terluka dan patah hati. Anin, kau tak perlu jadi artis papan atas, tak perlu terkenal, tak perlu kaya raya. Jikalau hanya seorang Anin yang dulu, aku tetap mencintaimu. Mungkin kau sekarang sedang lupa ingatan, atau seperti yang orang bilang star syndrom. Aku hanya berdoa kau bisa cepat sembuh dan kembali padaku. Atau mungkin kau sekarang sesat di jalan, dan aku berdoa kau bisa menemukan jalan untuk pulang ke hatiku.

Tertanda Sekar, kekasihmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun