Jodoh kita siapa yang tahu ?
Dulu aku mengira jodohku, dia lelaki tampan idaman para wanita, yang selalu setia menungguku pulang sekolah. Tapi ternyata jodohku bukan dia. Dia tidak terlalu sabar dalam menunggu ternyata.
Lalu aku mengira jodohku adalah pria yang cukup sabar mengantar-jemputku dari kostan menuju kampus ataupun sebaliknya. Tentu saja dia bukan tukang ojek atau sopir angkot. Dia lelaki baik hati dan penurut. Tapi ternyata jodohku juga bukan dia. Aku tidak cukup sabar dan baik untuknya. Akhirnya dia pergi menjauh. Lagi-lagi aku harus menghapus mimpiku berjodoh dengannya.
Kemudian aku bertemu dengannya lagi. Seseorang yang pernah ada di masa lalu. Aku  pikir inilah jodohku. Karena selalu dipertemukan di saat yang tepat, dan kenyaman yang membuatku yakin seyakinnya bahwa dialah labuhan terakhirku. Kami punya banyak cinta dan cita yang kami bersama untuk masa depan kami kelak. Tapi sayangnya, kami tak berjodoh. Lagi-lagi aku tidak sabar menunggunya datang untuk mewujudkan mimpi kami. Aku ternyata tak sekuat yang aku pikirkan. Dan dia pun tak berjuang sehebat yang aku bayangkan. Akhirnya kami memutuskan untuk menyelesaikan hubungan tanpa arah itu. Lagi-lagi aku kecewa. Harus mengubur semua mimpi masa depan kami.
Dan sekarang, Beberapa jam lagi sebelum pernikahanku, aku sekuat tenaga meyakinkan diri, inilah jodohku. Masa depanku, sisa waktuku akan kuhabiskan bersama lelaki yang aku tunggu-tunggu selama ini. Semoga dia jodoh dunia akhiratku. Membimbingku, dan keluarga kami kelak. Â Amin ya Rabbalalamin.