Mohon tunggu...
Vyatra Mey Hutagalung
Vyatra Mey Hutagalung Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Multimedia dan interactivity dalam Jurnalisme Online

7 April 2016   22:59 Diperbarui: 7 April 2016   23:10 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Multimedia dan interactivity Dalam Jurnalisme Online"][/caption]Jurnalisme online saat ini sangat mempengaruhi perkembangan diberbagai belahan dunia. Adanya dukungan internet semakin mempermudah cara kerja dari jurnalisme online. Bisa dikatakan bahwa penggunaan media cetak berupa koran dan juga televisi kini dapat digantikan melalui web. Adanya perubahan penggunaan media tersebut menjadi salah satu topik yang menarik untuk dibahas saat ini.

Kemenarikan dalam membahas topik ini menurut saya yaitu adanya ketergantungan masyarakat saat ini terhadap situs internet. Salah satu halnya dapat dilihat melalui social media yang kini banyak digandrungi berbagai kalangan usia. Tidak hanya social media, pemanfaatan internet untuk mengakses web juga semakin mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Ini dapat dilihat dari semakin berkembangnya situs berita online yang ada diberbagai belahan dunia. Beberapa premis yang mengubah jurnalisme online yaitu:

  1. Web NPR (National Public Radio): Dengan adanya situs tersebut membuktikan bahwa jurnalisme online tidak hanya ada pada media cetak/ koran melainkan radiopun kini dapat kita nikmati melalui online.
  2. Video tidak hanya televisi : Kini kita dapat menikmati video tidak hanya dari televisi saja melainkan dengan adanya internet kini kita dapat mengakses berbagai informasi dengan video layaknya menonton televisi. Contohnya: New York Times yang mempunyai video online. Dengan adanya internet maka semua video dapat disajikan dengan online.
  3. Audio tidak hanya radio : Salah satu contohnya yaitu Podcast. Dengan adanya web maka video juga dapat disajikan melalui broadcast.
  4. Jurnalis Televisi juga bisa menulis : Dengan bantuan media online maka reporter televisi juga dituntut harus bisa menulis sebuah berita. Contohnya ABC News. Tidak hanya seorang reporter, seorang presnter juga harus bisa menulis melalui web yang dikenal dengan istilah insider.
  5. Berita bisa menjadi lebih agresi : Ini dapat kita lihat dengan adanya situs berita yang menggabungkan beberapa berita menjadi satu dan dipubliskan menjadi sebuah bentuk yang lebih kompleks. Contohnya: Google News dan beritagar.id
  6. Berita bisa diurutkan : Berita yang dimuat dipilih berdasarkan paling banyak dilihat oleh pembaca. Hal ini diperuntukkan agar memudahkan pembaca lainnya dalam memilih bacaan yang menarik ataupun berita pilihan.
  7. Berita dapat diberi peringkat : Pemberian peringkat atau ranking dalam berita dengan menggunakan jumlah pembaca disuatu berita.

Adanya beberapa premis diatas tidak lepas dari yang namanya kekurangan dan kelebihan. Kelebihan dari beberapa web yang digunakan jurnalisme diatas yaitu mempermudah kita dalam memperoleh informasi yang ingin kita dapat. Melalui berbagai konten yang dimiliki oleh web tersebut dapat kita satu informasi dalam berbagai versi. Adanya web diatas tidak lepas dari yang namanya multimedia dan interaktivity. Multimedia yaitu yaitu penggabungan atau kombinasi dari beberapa media. Dimana minimal terdiri dari tiga media yang digabung menjadi satu barulah dapat disebut sebagai multimedia. Interactivity yaitu bagaimana pengguna berinteraksi dengan internet. Beberapa jurnalisme online yang telah menggunakan interactivity yaitu:

  1. I Hopo Soto: merupakan salah satu interactivity yang digunakan dengan kaitan Pilpres di Amerika Serikat pada tahun 2010. Pada situs ini menunjukkan hasil wawancara yang dilakukan dengan berbagai kalangan. Situs ini bisa disebut juga dengan yang namanya survey interactivity.
  2. Los Angeles Homiced: Berkaitan dengan konsep kasus bunuh diri di Los Angeles. Melalui situs ini, kita dapat melihat data-data terkait tempat dan data pribadi yang meninggal pada daerah tersebut. informasi yang disajikan pada situs tersebut memiliki nilai lebih.
  3. Web radio: contohnya yaitu NPR, dimana melalui web ini kita tidak hanya mendengarkan radio melainkan kita dapat membaca informasi yang disampaikan melalui audio. Web ini berisikan gambar, audio, tulisan (transkrip bacaan), dan podcast (pemberitaan sungai mekong).
  4. Oil Spill Map: web yang berisikan berita atau informasi mengenai tumpahnya minyak dilaut dengan menggunakan peta.
    Plane Crash in River: Pendaratan pesawat disungai. Hal menarik dari web ini yaitu menyajikan hasil wawancara dengan penumpang, animasi, video, dan gambar daerah bangku penumpang.

Dari point-point diatas saya mengambil kesimpulan bahwa informasi yang dibutuhkan masyarakat kini tidak hanya berupa gambar maupun teks saja. Tetapi masyarakat juga membutuhkan sebuah inovasi baru yang dapat memberikan informasi yang lebih dari sekedar interaktivity. Hal ini dikarenakan pemanfaatan interaktivity dan multimedia yang dapat memberikan nilai lebih dalam sebuah pemberitaan yang ditulis oleh jurnalisme online sehingga masyarakat lebih tertarik untuk membaca informasi tersebut.

Adanya perkembangan web diseluruh dunia menunjukkan bahwa kini orang-orang telah sadar akan adanya kebutuhan informasi kapan saja dan dimana saja. Dimana beberapa web yang telah dijabarkan tersebut merupakan hasil kreasi dan inovasi dari masyarakat di negara lain. Sedangkan di Indonesia sendiri, saya melihat bahwa web yang berbasis multimedia dan interaktivity saat ini bisa dikatakan masih kurang . Ini dapat dilihat dari web yang berada di Indonesia masih berfokus pada teks dan video. oleh sebab itu, seorang jurnalisme online kini dituntut untuk memiliki kemampuan yang lebih. dimana cara kerja jurnalisme online hampir sama dengan jurnalisme pada umumnya, namun jurnalisme online lebih dituntut untuk memiliki kemampuan yang lebih meliputi:

  1. jurnalisme online menguasai photo
  2. mampu merecord dan mengedit berita yang dibuat
  3. kemapuan dalam mengambil dan mengedit video
  4. mengumpulkan data
  5. mendesain gambar (desain grafis)
  6. penggunaan program komputer, dan
  7. kemampuan desain informasi.

Dengan memiliki kemampuan yang lebih tersebut diharapkan jurnalisme online yang berada di Indonesia dapat bersaing dengan jurnalisme online yang berasal dari negara lain. Dimana ada kemauan disitu ada jalan, maka bagi media online yang ingin mengembangkan webnya adakalanya membekali para jurnalisme online yang bekerja dimedianya terlebih dahulu.

 

Referensi:

Workshop Multimedia dalam Jurnalisme Online, pembicara Mindy McAdams dilaksanakan di Yogyakarta, 12 Juni 2012.

*) Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun