Dan, akhirnya dari hasil penelitian itu terjawab sudah bahwa gaya bahasa tulisan saya yang paling sering muncul yakni pertama gaya bahasa perbandingan metafora 69,13 %.
Kedua gaya bahasa pertautan epitet 20,16 %, ketiga gaya bahasa pertentangan hiperbola 9,05% dan keempat gaya bahasa perulangan epizeukis 1,64 %.
Berdasarkan uraian para ahli bahwa gaya bahasa tulisan saya adalah "Metafora Konvensional" yang artinya bahasa yang digunakan tidak mengharuskan pembaca untuk berfikir lama agar mengetahui maksud tulisannya.
Tak lupa ucapan terima kasih juga kepada Rektor Universitas Merangin Yth, ibu Dr. Yesi, M.Pd ( Dinda Yesi ) Dekan Fakultas FKIP ibuk Dr. Elfa Eriyani , M.Pd, Ketua Prodi Bahasa & Sastra Indonesia Dr (C) Bai Tul Lah
Tentu sejarah ini tercatat yang diawali berkat restu dari ibu Elfa Eriyani dan pak Wiko Antoni  selaku dosen pembimbing yang telah memilih judul ini untuk diteliti dan atas bimbingan ibu Puji Tri Aryanti, MPd selaku pamong magang mata kuliah jurnalistik sang penulis.
Selanjutnya, saya ucapkan selamat Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2023 mari dukung "Kebebasan Pers" bebas dalam artian menyampaikan pemberitaan secara bertanggung jawab dengan mengedepan kode etik jurnalistik yang baik.
Terkahir, mari menulis dan yakinlah suatu saat kita yang akan ditulis seperti pesan Imam Ghozali "jika kamu bukan seorang anak raja dan bukan anak seorang ulama besar, maka jadilah penulis".
Bangko, 9 Februari 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H