Hai, bu! Bagaimana di sana? Indah kah pastinya di Surga.. Bu, aku masih ingin bercerita, ceritaku kini berbeda. Ceritaku kini akan membuatmu tersenyum lega. Bu, bagaimana kabar ayah? Aku juga sangat merindukannya. 2 tahun ia pergi dari sisiku. Ia menemuimu, Bu. 2 tahun sudah kalian bersama lagi. Bu, ceritakan padaku apa Ibu senang bersatu kembali dengan Ayah? Aku terlalu merindukan kalian. Anak manjamu ini selalu ingin berceloteh, Bu. Masih sama, tak ada yang mau mendengarkan ceritaku berjam-jam.
Oiya! Harusnya aku bercerita tentang perubahanku padamu, Bu. Gadis kecilmu kini berangsur normal. Bu, aku kini telah mengenal Tuhanku. Sungguh luar biasa yang Ia berikan saat aku selalu mendekatiNya. Bu, dirimu benar. Walaupun aku hanya berbicara pada kayu kotak yang mengurung wajahmu di balik kaca, aku tahu Tuhan menyampaikan surat kecilku untukmu, Bu.
Bu, Tuhan memang Maha Baik. Aku sudah menyesali pernah mengatakan Ia tidak adil karena memanggilmu dan Ayah. Dua orang yang aku butuhkan sampai aku besar nanti, seharusnya. Namun, dia merindukanmu dan merebutmu kembali. Aku tak bisa apa-apa, aku tak bisa merebutmu kembali. Tuhan terlalu rindu pada ciptaanNya yang begitu indah, sepertimu.
Bu, sakitku kini sudah berkurang, walau sesekali aku merasakn ingin mati. Jika biasanya aku inginkan kematian. Kini, aku belum ingin bertegur sapa dengannya. Aku masih ingin merajut kehangatan untukmu. Aku ingin mendekati Tuhanku agar aku dapat dengan mudah bertemu denganmu dan ayah, tentunya. Aku juga ingin membangun rumah atau membangun istana di Surga-Nya. Untuk kita. Iya, untuk kita tinggal nanti di alam yang abadi.
Aku sekarang sudah bekerja, Bu. Aku tidak menyangka aku bis bekerja. Aku ragu, ragaku yang sempat lemah bisa bekerja dan merasakan lelah. Ternyata aku mampu! Rekan kerjaku orang-orang baik, Bu. Aku juga ingin mengajak mereka ke tempatmu. Di Surga.
Bu, aku sangat rindu bercerita. Cerita padamu dan ayah. Bu, aku ingin melihat senyum nyatamu. Aku ingin melihat tawamu saat aku ceritakan hal lucu. Bu, aku ingin mendekapmu. Ini masih hal sama yang setiap saat aku rasakan. Bu, aku... Akuuu...
Aku rindu. Dari anakmu yang berangsur normal.
Artikel asli bisa dilihat di vv.blogspot.com/2015/01/masih-cerita-pada-ibu.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H