Sungai Mekong adalah salah satu sungai terpenting di Asia Tenggara. Sungai ini dikenal sebagai "nadi kehidupan" bagi kawasan daratan ASEAN. Dengan panjang mencapai 4.350 km, sungai ini membentang dari Dataran Tinggi Tibet hingga Laut China Selatan, melintasi enam negara, termasuk Laos, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.
Sebagai sumber kehidupan utama, Sungai Mekong menyediakan air, protein, dan energi bagi lebih dari 200 juta penduduk yang tinggal di sekitarnya. Selain itu, sungai ini juga berfungsi sebagai jalur transportasi strategis dan sumber irigasi penting bagi sektor pertanian. Habitatnya yang kaya akan keanekaragaman hayati menjadikannya tumpuan bagi ketahanan pangan lokal, khususnya melalui sektor perikanan.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan bendungan berskala besar di sepanjang Sungai Mekong telah menimbulkan kekhawatiran yang serius. Proyek-proyek ini, yang sebagian besar diprakarsai oleh China melalui inisiatif Belt and Road Initiative (BRI), memberikan dampak signifikan terhadap lingkungan, sosial, dan geopolitik kawasan.
Adapun beberapa dampak pada pembangunan bendungan ini,Â
Dampak Lingkungan yang Serius
Pembangunan bendungan besar menghalangi aliran alami Sungai Mekong. Hal ini memicu sedimentasi yang merusak kesuburan tanah di negara-negara hilir seperti Vietnam. Selain itu, ekosistem sungai mengalami gangguan besar, yang mengakibatkan penurunan populasi ikan secara signifikan. Penurunan biomassa ikan mencapai 39-40% di Lembah Mekong Hilir akibat terganggunya jalur migrasi ikan. Kondisi ini mengancam keanekaragaman hayati dan ketahanan pangan masyarakat yang bergantung pada hasil tangkapan ikan sebagai sumber protein utama.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Dampak sosial-ekonomi dari pembangunan bendungan juga sangat dirasakan masyarakat lokal. Nelayan kehilangan mata pencaharian karena jumlah ikan yang mereka tangkap terus menurun. Petani di delta Mekong menghadapi kekeringan dan intrusi air asin yang merusak hasil panen, seperti padi. Situasi ini diperburuk oleh pemindahan paksa komunitas lokal akibat pembangunan bendungan. Banyak keluarga harus meninggalkan tanah mereka tanpa mendapatkan kompensasi yang layak. Ketidakadilan ini menciptakan masalah sosial yang memperburuk kualitas hidup masyarakat di sepanjang Sungai Mekong.
Kontroversi Pembangunan Infrastruktur
Proyek pembangunan seperti Bendungan Pak Lay di Laos memicu kekhawatiran yang besar. Proyek ini dikhawatirkan akan menyebabkan kerusakan ekosistem yang lebih parah, terutama bagi negara-negara hilir seperti Vietnam dan Kamboja. Selain itu, perubahan aliran air akibat bendungan menyebabkan banjir dan kekeringan yang tidak terduga. Hal ini menimbulkan risiko besar bagi masyarakat yang tinggal di wilayah hilir sungai.
Dalam hal ini ada pun campur tangan ASEAN dalam pengelolaan dan pembangunan di Sungai Mekong,