Mohon tunggu...
Vrischika Abrilliant Purwono
Vrischika Abrilliant Purwono Mohon Tunggu... Ilustrator - Kadang jadi konten kreator astronomi, kadang jadi ilustrator/komikus

Konsisten mencintai astronomi, sudah teruji klinis!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Yang Sering Salah Dipahami dari Astronomi

29 November 2024   16:18 Diperbarui: 29 November 2024   16:16 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nebula emisi dan klaster bintang terbuka NGC 1858 (Sumber : Hubble Space Telescope)

Sekitar 11 tahun yang lalu, ketika memutuskan untuk menekuni astronomi secara serius, saya menerima banyak komentar dari berbagai pihak. Keluarga, guru, sampai ibu-ibu lagi nunggu angkot pun ikut berkomentar.

"Kenapa pilih astronomi? Mau jadi peramal ya?"

"Chik, ramal nasib gue dong. Denger-denger, lu bisa baca peruntungan orang lewat posisi bintang."

"Nggak ada cita-cita yang lebih realistis ya?" Jleb.

Biasanya, saya cuma nyengir setiap mendengar opini warga yang beragam. Tapi untuk sangkaan ingin jadi peramal, kadang saya masih menerimanya sampai sekarang. Padahal ini sudah tahun 2024, mau 2025 malah!

Saya berusaha untuk maklum, sebagian dari masyarakat Indonesia mungkin belum familiar dengan cabang keilmuan ini. Untuk regional Asia Tenggara sendiri, instansi yang menyediakan pendidikan astronomi secara formal hanya ada di ITB (Institut Teknologi Bandung).

Atau di ITERA (Institut Teknologi Sumatera), ada program studi bernama Sains Atmosfer dan Keplanetan.

Astronomi bukan hanya tentang menghafal nama-nama bintang dan galaksi, tapi juga mempelajari bagaimana benda-benda langit itu bergerak, berevolusi, dan berinteraksi satu sama lainnya.

Misalnya bagaimana bintang bisa bersinar? Apa yang menyebabkan galaksi memiliki bentuk morfologi yang beragam? Bagaimana cara supaya satelit-satelit buatan manusia tidak lepas dari orbit Bumi dan tetap ikut berevolusi mengelilingi Matahari?

Dengan contoh-contoh kasus di atas, perlu pemahaman matematika dan fisika yang kuat untuk mempelajari astronomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun