Mohon tunggu...
Vrhmdiyabersuara
Vrhmdiyabersuara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Self service

Menulis adalah wujud nyata imajinasi yang bersemayam dikepala

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ku Kira Kau Rumah

9 Juli 2020   23:56 Diperbarui: 9 Juli 2020   23:55 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ku kira kau rumah.Ternyata kau hanya ku sewa. yang hendak ku jadikan tempat singgah saat dunia memaksa diri untuk sedikit menyepi dan bersahabat dengan lelah.
Ku kira kau rumah.
Saat semua nyaman sudah ku biarkan duduk santai.
Saat semua duka lara ku tanggalkan diluar pagar besi.
Tapi saat itu pula aku tersentak dengan kenyataan bahwa ya; sekali lagi. Kau bukan sepenuhnya ku miliki.

Ku kira kau rumah.
Kau ingat saat pertama kali aku memasuki kehidupanmu?
Itu benar-benar nyaman sekali.
Aku tidak berbohong, Aku sama sekali tidak seperti tingkahmu yang seolah acuh.
Padahal hati dan pikiranmu saling ricuh.
Hatimu bilang 'seandainya aku disewakan untuk seumur hidup, pasti akan sangat menyenangkan seatap dengannya'.
Kemudian pikiranmu bilang 'tidak, dia tidak akan melakukan itu. Ingat kamu hanyalah tempat singgah, berhentilah terlihat payah didepannya'.

Ku kira kau rumah.
Bahkan saat hati dan pikiranmu yang tak searah.
Juga Aku yang masih takut untuk bicara.
Kita berdua masih saja diam.
bungkam.
Seolah akan ada utusan Dewi cinta untuk menyalaraskan pandangan kita.

Ku kira kau rumah.
Dan sepertinya Judul tulisan ini akan tetap seperti ini.
Tidak mungkin akan berubah menjadi 'Kau memang Rumahku'.
Kemudian diikuti oleh kalimat 'Kau memang rumahku yang selalu ramah dengan segala rasa. Kau memang rumahku yang tahu segala ingin meski tidak pernah tersampaikan lisan'.
Heem, tapi tunggu sebaiknya jangan diteruskan.
Karena mau bagaimanapun jika kita masih saling diam dan tidak peduli. yang terus mengira-ngira kita adalah rumah atau bukan.
Jawabannya mungkin iya. Lalu diakhir paragraf ditambahkan kalimat 'Ku kira kau rumah, ternyata memang Iya.
Kau hanya ku sewa.
Kau memang sementara yang nyata.

Vrhmdiya;

10/07/2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun